"Mereka yang mengintimidasi, mereka yang akan mengerahkan people power. Itu karena tidak siap kalah dan tidak mau mengikuti mekanisme konstitusional," ujar Hasto di Kebun Raya Kuningan, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal memercik air di dulang terkena muka sendiri. Mereka yang bicara kasar, fitnah, hoaks, itu tidak disukai oleh rakyat yang berbudaya timur, ya kemudian jangan menyalahkan penyelenggara pemilu," katanya.
Sementara itu, Hasto mengatakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf selalu mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan jangan sampai golput. Pemilu merupakan masa krusial dimana warga harus menggunakan hak pilihnya.
"Pak Jokowi, Bu Megawati juga selalu berkampanye 'jangan golput' di masa yang krusial. 5 Tahun negara hanya meminta kewajiban sekali selama di bawah 10 menit untuk menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Kita memiliki kewajiban konstitusional untuk memilih, sayang kalau tidak dipakai. Tidak perlu takut diintimidasi," imbuhnya.
Sebelumnya, politikus senior PAN Amien Rais sempat menyerukan akan menggunakan people power bila terjadi kecurangan di Pemilu 2019. Amien lebih memilih people power ketimbang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah," kata Amien di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3).
Saksikan juga video 'Wiranto soal 'People Power' Amien Rais: Saya Malas, Nanti Ribut':
(nvl/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini