"Ini pendapat 'ngasal', analisanya dipaksakan," kata Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan, Kamis (4/4/2019).
Priyo menyebut pernyataan Hasanuddin soal konsultan Yahudi itu sangat sensitif. Dia lalu mempertanyakan kubu capres Joko Widodo (Jokowi) yang kerap menebar hoax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen Partai Berkarya itu kemudian mengungkit tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kubu Jokowi. Priyo bahkan menyebut semua tuduhan itu sebagai sampah demokrasi.
"Kemarin ada 2 jenderal senior loyalis Pak Jokowi bicara tentang khilafah, ada juga seorang Ketum partai koalisi pendukung pak Jokowi yang menuduh Islam radikal dan HTI mendukung Prabowo-Sandi. Sekarang ditambah lagi konsultan Yahudi. Ini semua adalah fitnah dan sampah demokrasi. Kurang baik apa pak Prabowo, selama ini beliau tidak pernah meminta kami-kami ini untuk menyebut eksponen komunis/PKI bersembunyi dan mendukung Pak Jokowi," ujarnya.
Baca juga: BPN: Anak PAUD Over Kalau Dicekoki Pancasila |
Sebelumnya, Hasanuddin membeberkan isu hoax yang selama ini menyerang capres petahana Jokowi. Dia kemudian bicara soal konsultan asal Yahudi.
"Kita bisa mengatakan bahwa hoax itu dosa jariyah, jadi bukan hanya ada amal jariyah, tetapi ada juga dosa jariyah. Dosa yang meskipun orangnya sudah meninggal, dia masih mendapat investasi dosanya itu. Ini yang terjadi sebenarnya adalah penerapan konspirasi teori dalam proxy war. Jadi kubu Prabowo, entah siapa konsultannya di situ, mungkin orang Yahudi, karena teori konspirasi produk Yahudi, sering digunakan intelijen Israel," ujar Hasanuddin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, siang tadi.
Dia menyebutkan, pola konspirasi yang disebut bisa ditelaah dengan mudah. Salah satunya, kata Hasanuddin, memposisikan capres 02 Prabowo Subianto seolah tokoh Islam. (knv/jbr)











































