Geramnya PD Gegara SBY Diseret dalam Chat Yusril-Habib Rizieq

Geramnya PD Gegara SBY Diseret dalam Chat Yusril-Habib Rizieq

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 04 Apr 2019 21:38 WIB
Foto: Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Grandyos Zafna/detikcom).
Jakarta - Partai Demokrat (PD) geram gegara nama sang ketum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibawa-bawa dalam polemik percakapan Habib Rizieq Syihab dengan Yusril Ihza Mahendra. Dari bukti percakapan yang dibongkar Yusril, SBY disebut Rizieq melakukan propaganda melawan politik Islam.

Polemik ini berawal dari pernyataan Yusril yang menyebut Habib Rizieq meragukan keislaman Prabowo. Panglima besar FPI itu membantah pernah ada komunikasi dengan Yusril sehingga membuat sang Ketum PBB tersebut bereaksi.

Yusril membeberkan bukti chat melalui aplikasi WhatsApp dengan Habib Rizieq. Dalam percakapan itu, Habib Rizieq menyebut keislaman Prabowo lemah sehingga memerlukan cawapres yang berlatar belakang ulama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Habib Rizieq juga menyebut lingkaran Prabowo banyak yang 'Islamphobia'. Prabowo disebut Rizieq terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan politik Islam yang disebutnya sebagai 'politik integritas' beraroma SARA. Itu yang kemudian dianggap sebagai salah satu sebab kandasnya cawapres ulama.


"Perhatikan dalam WA di atas Rizieq yang bilang: PS (Prabowo Subianto) lemah tentang Islam & lingkarannya pun masih banyak yang 'Islamphobia'. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai 'Politik Integritas' beraroma SARA. Dan seterusnya," ujar Yusril, Rabu (3/4/2019).

Manuver Yusril mendapat perlawanan dari pendukung Habib Rizieq. Meski begitu, Yusril menegaskan bukti chatnya dengan Habib Rizieq adalah asli. Bahkan Yusril menantang pihak Habib Rizieq untuk mengecek dengan provider. Yusril mengatakan bukti percakapan itu sulit dibantah.

"Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah. Pembicaraan telepon Yusril dan Rizieq tidak ada rekamannya, tetapi komunikasi via WA di atas telah cukup menunjukkan bahwa Habib Rizieq yang menuding Yusril berbohong, ternyata dirinya adalah SI RAJA BOHONG yang sesungguhnya," tutur Yusril.

Nama SBY dibawa-bawa dalam polemik Habib Rizieq-Yusril membuat Partai Demokrat geram. Pernyataan soal SBY yang melawan politik Islam disebut tidak benar.

Geramnya PD Gegara SBY Diseret dalam Chat Yusril-Habib RizieqFoto: Yusril Ihza Mahendra (Jordan-detikcom).


"Saya katakanlah, berhenti untuk membuat fitnah baru ya. Saya pikir tidak elok. Kan Pak SBY nggak kontestan (pilpres) dan dia sudah mantan (presiden)," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

Syarief mengatakan SBY sangat pro terhadap kalangan Islam. Bahkan kerukunan umat beragama disebut terjamin saat SBY menjadi presiden pada 2004-2014. Syarief pun meminta Yusril tak membuat isu yang menyudutkan SBY.

Saya pikir Pak Yusril pernah membantu Pak SBY sebagai menterinya, jadi sebagai manusia biasa, ya berterima kasihlah sedikit. Kalau memang nggak mau terima kasih dalam hatinya saja, jangan berikan fitnah," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Ia meminta agar SBY tidak dibawa-bawa dalam polemik antara Habib Rizieq dan Yusril.

"Terkait soal bawa-bawa nama Pak SBY di mana dikatakan Pak SBY sedang propaganda melawan politik Islam, jelas ngawur dan tidak benar itu. Bagaimana ceritanya sekarang Pak SBY dituduh propaganda melawan Islam, sedang di zaman Pak SBY dulu berkuasa saja hubungan Pak SBY dengan ulama sangat baik. Hubungan Pak SBY dengan umat Islam sangat hangat dan dekat," beber Jansen yang juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno itu.



Pembelaan terhadap SBY juga disampaikan oleh BPN Prabowo-Sandiaga. SBY disebut tak pernah memaksanan nama cawapres kepada Prabowo.

"Bahwa isu ini juga sudah liar ke mana-mana. Bahwa kemudian dibilang Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dalam propaganda melawan politik Islam, ya itu juga kalau menurut saya tidak tepat ya. Karena saya selalu mengikuti proses, saya ikut ke rumah Pak SBY waktu proses-proses cawapres," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad.

Geramnya PD Gegara SBY Diseret dalam Chat Yusril-Habib RizieqFoto: Habib Rizieq Jelang Reuni 212 (Youtube Front TV)



Pihak Rizieq Anggap Yusril Mengadu Domba

Juru bicara FPI Munarman menganggap pengakuan Yusril soal percakapannya dengan Habib Rizieq tentang keislaman Prabowo terkesan mengadu domba. Ia mengatakan Yusril juga berbohong karena mengaku bisa menelepon Habib Rizieq tiap saat. Menurutnya, perbincangan Yusril dengan Habib Rizieq melalui pihak ketiga.

"Posisi Yusril saat ini adalah pendukung paslon 01, dan sayangnya Yusril menggunakan cara-cara adu domba dan hasut dalam mencapai tujuan tersebut. Dan perlu diketahui, Yusril pindah menjadi pendukung 01, karena dia tidak berhasil meminta jaminan kepada paslon 02 untuk memenangkan partainya melalui parliamentary threshold," ungkap Munarman dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4).

"Dalam video wawancara jelas Yusril menyatakan bahwa dia bisa telepon-teleponan setiap saat dengan Habib. Fakta bahwa telepon tersebut adalah melalui pihak ketiga dan bukan dalam kontek pencapresan. Dalam hal ini Yusril berbohong dan sengaja missleading informasi, seolah dia bisa setiap saat telpon telponan dengan Habib," sambungnya.

Munarman melanjutkan, Yusril yang kini mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu adalah orang yang menyoal keislaman Prabowo-Sandiaga Uno. Ia menilai percakapan soal keislaman itu diinisiasi Yusril.

"Dalam screenshot percakapan yang dia nyatakan sebagai bukti, justru secara kronologis dan secara substansi, Yusril berusaha menggalang Habib untuk pindah dukungan dan Yusril yang pertama menyebut dan mengarahkan pembicaraan tentang kualitas keislaman Prabowo-Sandi. Dengan demikian terbukti sendiri bahwa Yusril-lah yang pertama-tama melakukan gibah terhadap Prabowo-Sandi," sebut Munarman.
Halaman 2 dari 2
(elz/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads