"Ya, laporan sudah ada. Sedang ditangani Direktorat Siber Bareskrim. Sekarang masih dalam proses penyelidikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendalaman dari seluruh materi yang berdasarkan alat bukti. Semua masih berproses. Nanti dari laboratorium digital yang dimiliki Polri akan mendalami laporan maupun alat bukti yang sudah disampaikan pelapor pada penyidik," jelas Dedi.
Sebelumnya, akun Twitter @Ferdinand_Haean sempat menampilkan foto-foto tak senonoh. Selain itu, akun tersebut menuding Partai Gerindra akan membuat hancur Indonesia. Dituliskan juga nama Waketum Gerindra Arief Poyuono dalam kicauan tersebut.
"Partai @gerindra, Arief Poyuono @bumnbersatu pny agenda hancurkan Indonesia. Prtemuan Arief dgn keduanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta pd 21 Maret 2019. Mrka niat bkin rusuh di Indonesia. Barbara Kappel antek Uni Eropa penghancur sawit Indonesia," tulis @Ferdinand_Haean, seperti dilihat detikcom, Selasa (2/4).
Sebagai tidak lanjut, Ferdinand telah datang ke Bareskrim untuk melaporkan peretasan akunnya. Ferdinand juga memastikan video yang menampilkan foto-foto tak senonoh adalah editan. Menurut Ferdinand, dugaan unsur politik yang kental dalam kasus peretasan akun ini bukan tanpa dasar. Sejumlah akun lain yang mendukung pasangan calon 02 pun turut dibajak.
"Akun Twitter dan e-mail saya diretas oleh pihak yang saya duga sama pelakunya dan beredar foto-foto tidak senonoh yang dibuat dalam video pendek, saya nyatakan itu tak benar, editan," kata Ferdinand saat dihubungi. (aud/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini