"Dalam pepatah Arab dikatakan 'barang siapa yang buruk perilakunya, maka buruk pula cara berpikirnya'. Selalu negative thinking, suuzan, dan kehilangan skill untuk klarifikasi atau tabayun," kata Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni kepada wartawan, Kamis (4/4/2019).
Toni, sapaan akrabnya, lalu menyinggung soal kasus Ratna Sarumpaet. Menurutnya, pendukung Prabowo tidak belajar dan berangkat dari nafsu politik grasa-grusu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga akhirnya mengapresiasi langkah TNI AU yang melakukan klarifikasi terkait pesawat jet tempur yang disebut menghalangi pesawat Prabowo. Toni mengimbau agar tak terburu-buru melempar isu ke media sosial karena dapat memancing spekulasi publik.
![]() |
"Jangan dilempar ke media sosial dulu. Ini membuat simpang-siur yang tidak perlu, memancing spekulasi dan kericuhan di dunia maya. Kecuali memang itu tujuannya," ungkapnya.
Isu soal pesawat Prabowo yang dihalangi jet tempur ini awalnya diungkapkan eks Kasum TNI Letjen TNI (Purn) JS Prabowo lewat akun Twitter @marierteman. Dia menyebutkan ada tiga jet tempur yang melintas saat pesawat Prabowo akan lepas landas menuju Purwokerto pada Senin (1/4).
"Info, saat akan menuju Purwokerto (1/4) pswt yg ditumpangi @prabowo aborted take off krn saat akan take off diujung runway melintas 3 jet tempur. Pengaduan resmi + CVR akn disampaikan kpd dirjen perhubungan udara," cuit JS Prabowo.
"Tgl 2/4 selesai kampanye di Sumbar tdk dikawal Polri. Itu aja," lanjut dia.
Kadispen AU Marsma TNI Samyoga membantah cuitan itu. Samyoga mengatakan pernyataan itu tidak tepat.
"Apa yang disampaikan Pak JS Prabowo kurang tepat. Karena yang beliau sampaikan terjadi pada dua hari yang berbeda, dan dua-duanya sama sekali tidak melibatkan Sukhoi," kata Samyoga lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom.
Saksikan juga video 'Prabowo: Jika Mereka Bagi Uang Terima Saja, Itu Uang Rakyat!':
(azr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini