Debat Menggebu-gebu Jansen Vs Budiman Sudjamiko soal Rekam Jejak Capres

Debat Menggebu-gebu Jansen Vs Budiman Sudjamiko soal Rekam Jejak Capres

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Apr 2019 12:01 WIB
Debat Budiman Sudjatmiko vs Jansen Sitindaon di 'Mata Najwa' (YouTube Najwa Shihab)
Jakarta - Anggota TKN Jokowi dan BPN Prabowo dipertemukan dalam debat di 'Mata Najwa' dan salah satu yang diperdebatkan adalah soal rekam jejak. Begini jalannya debat tersebut.

Mata Najwa pada Rabu (3/4/2019) bertajuk 'Debat Usai Debat'. TKN Jokowi yang hadir adalah Raja Juli Antoni, Budiman Sudjatmiko, dan Arya Sinulingga. Sementara itu, BPN Prabowo diwakili oleh Faldo Maldini, Said Didu, dan Jansen Sitindaon.

Dalam salah satu sesi soal rekam jejak, Najwa Shihab memutarkan video dan salah satu kubu dipersilakan melempar pertanyaan ke lawannya berdasarkan video itu. Video pertama yang diputar adalah saat capres Joko Widodo bicara pengalamannya dari dunia usaha masuk ke dunia pemerintahan hingga menduduki posisi walikota, gubernur, dan presiden. Dia pun meminta jabatan presiden tidak diberikan yang masih coba-coba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Najwa lalu memberikan kesempatan ke BPN untuk bertanya. Jansen lalu berbicara dengan menyebut Jokowi sok jago. Menurutnya, pemilu ini adalah adu gagasan dan adu program, bukan adu rekam jejak. Dia menyinggung janji soal Indosat hingga pertumbuhan ekonomi 7 persen.

"Saya nggak punya pertanyaan karena rekam jejak calonnya nggak ada. Rekam jejaknya selain janji-janji yang bohong, nggak ada," kata Jansen.

Debat Menggebu-gebu Jansen vs Budiman Sudjamiko Soal Rekam Jejak Capres Jansen Sitindaon (Foto: Dok. Pribadi)

Faldo lalu menambahkan. "Tidak ada RI jika Bung Karno jadi Bupati Blitar terlebih dulu. Silakan jawab," ujarnya.


TKN Jokowi lalu mendapat giliran menjawab. "Belum pernah jadi bupati, wali kota, saja jadi presiden, apalagi yang sudah pengalaman. Orang yang rekam jejaknya tak jelas pun bisa jadi pemimpin, apalagi yang rekam jejaknya jelas," jawab Budiman.

Budiman juga mengungkit pernyataan Faldo yang menyebut betapa cintanya Prabowo pada Indonesia. "Seolah-olah yang sipil kurang mencintai Indonesia. Saya mengatakan bahwa semua orang bisa jadi pemimpin di negeri ini," tambahnya.

Arya Sinulingga lalu menambahkan jawaban dengan menegaskan bahwa rekam jejak penting. Dia menyinggung Panama Papers.

"Supaya rakyat tahu nyimpan uang di luar negeri atau tidak," kata Arya.


Dalam sesi tanggapan, Said Didu menyebut Jokowi menembak dirinya sendiri saat bicara rekam jejak. Menurutnya, rekam jejak Jokowi selama ini tidak bagus.

Jansen mengatakan rekam jejak Jokowi sebagai gubernur tidak lepas dari peran Prabowo sebagai Ketum Gerindra yang waktu itu mengusungnya di Pilgub DKI. Menurutnya, Jokowi tidak tahu diri.

"Ini orang nggak tahu diri nih. Udah diajak, orang yang ngasih rekam jejak ini dia serang. Ini jenis apa ini. Rekam jejaknya ada karena Prabowo, sekarang kau bicara rekam jejak. Ini nggak tahu berterima kasih," kata Jansen.

"Kalau Bang Budiman mengikuti pola pikir Pak Presiden, berarti Bang Budiman nggak bisa juga jadi presiden," ucap Faldo menimpali.


Faldo tertawa, lalu tos bareng Jansen. Kubu TKN Jokowi dan BPN Prabowo saling mau menimpali dan Najwa meminta keduanya tenang. Budiman kemudian meminta Jansen cs diam.

Debat Menggebu-gebu Jansen vs Budiman Sudjamiko Soal Rekam Jejak Capres Budiman Sudjatmiko

"Anda diam," ucap Budiman.

"Baik Mas," jawab Jansen.

"Anda pikirkan dapil Anda dulu," kata Budiman yang disambut tawa semua pihak.



Saksikan juga video 'Keunggulan Capres-Cawapres dari Sisi Kepribadian Versi Indo Barometer':

[Gambas:Video 20detik]

(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads