Pertemuan dilakukan pada Selasa (3/4/2019). Keduanya bertemu dengan Setiausaha Perhubungan awam Ketua Menteri Sabah Jakariya Abd Jalil untuk membahas persoalan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di wilayah Sabah.
Pemerintah Sabah baru saja mengeluarkan pengampunan selama tiga bulan untuk para pekerja yang belum terdokumentasi. PSI mengaku berkomitmen membantu pekerja Indonesia agar bisa terdokumentasi dan mendapatkan hak-haknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tsamara juga menuturkan bahwa membiarkan mereka ilegal di mata hukum tidak akan menguntungkan bagi pekerja dan bagi Indonesia sendiri.
"Jika mereka terdokumentasi, banyak hak yang bisa didapatkan termasuk pendidikan bagi anak mereka. Bisa dapat ijazah dan lanjutkan sekolah. Bagi Indonesia, mereka akan menjadi pahlawan devisa," lanjutnya.
Selain itu, PSI menyoroti kemungkinan pemerintah daerah dan konsulat bekerja sama untuk membuka layanan kependudukan agar mereka lebih mudah mendapatkan dokumen kependudukan.
Dalam kesempatan ini, PSI juga mendukung dibentuknya daerah pemilihan khusus luar negeri agar isu pekerja Indonesia terwakili dengan baik dan serius diperjuangkan.
"Kalau dapilnya masih digabung dengan Jakarta, akan sulit ada wakil rakyat yang bisa fokus mengurus isu-isu luar negeri," tutupnya. (fjp/fjp)