Cak Nun Nilai People Power Tak Berguna Jika Dimotori Tokoh Segmented

Cak Nun Nilai People Power Tak Berguna Jika Dimotori Tokoh Segmented

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Apr 2019 16:44 WIB
Emha Ainun Nadjib (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Semarang - Budayawan Emha Ainun Nadjib tidak percaya gerakan people power akan berhasil di Indonesia dan hanya akan mengakibatkan benturan horizontal. Sebab, masyarakat Indonesia tersegmentasi.

"Kondisi masyarakat Indonesia tersegmentasi," kata pria yang akrab disapa Cak Nun tersebut di Semarang, seperti dilansir Antara, Rabu (3/4/2019).


Menurut dia, gerakan rakyat itu akan efektif dilakukan jika dimotori oleh seseorang yang berlatar belakang pahlawan nasional. Tapi, jika hanya dimotori tokoh segmented, gerakan itu tidak berguna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa efektif kalau Anda pahlawan nasional. Kalau hanya tokoh segmented tidak berguna," katanya.

Dia menjelaskan ada beberapa yang bisa mengubah atau menyadarkan manusia. Pertama, jika ada bencana alam besar-besaran.

Kedua, endemi penyakit yang besar. Ketiga, lanjut Cak Nun, revolusi oleh pemimpinnya.

"Revolusi berpikir, revolusi mental, bukan people power," katanya.


Dia menyebut people power terjadi saat kepemimpinan Presiden Soeharto. Sementara saat ini, lanjutnya, tujuannya ingin mendapat jabatan.

"Tetapi tujuannya sekarang hanya ingin menjadi menteri," tegasnya.


Mungkinkah Ancaman 'People Power' Masih Berlaku Saat Ini? Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

Cak Nun Nilai People Power Tak Berguna Jika Dimotori Tokoh Segmented
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads