Warga Jati Padang Setuju Normalisasi: Tapi Pihak Berwenang Tak Ada Action

Warga Jati Padang Setuju Normalisasi: Tapi Pihak Berwenang Tak Ada Action

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Rabu, 03 Apr 2019 12:01 WIB
Dani, Warga Jati Padang (Foto: Jefrie/detikcom)
Jakarta - Warga RT 3 RW 6 Jati Padang, Jakarta Selatan, Dwi Nordani, mengatakan penyempitan di hulu kali menjadi penyebab utama lubernya air ke rumah warga. Menurut Dani, air kali selalu luber saat hujan deras turun.

"Penyebab utama lubernya kali ini ya itu tadi, kali ini di hulunya menyempit. Dari 5 meter di hilir sana, ke hulu itu semakin menyempit. Karena menyempitnya kali ini setiap hujan itu luber. Terutama di RT 3," kata Dani saat ditemui di rumahnya, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2019).


Dani mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah normalisasi di hulu kali. Dani menyebut warga sudah menyetujui normalisasi kali tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya kali tidak luber itu ada pelebaran kali, artinya normalisasi di hulunya. Nah itu kita sudah beberapa kali pertemuan, sebenernya sudah setuju ya warga, dinormalisasi," ujar dia.


Namun, sambung Dani, pemerintah setempat tak melakukan apa pun untuk mengerjakan normalisasi kali. Menurut dia, petugas hanya membangun tanggul, tapi kemudian jebol lagi.

"Problemnya, kita setuju, pihak yang berwenang tidak ada action-nya. Yang ada adalah selalu meninggikan tanggul. Sementara problem utamanya ini nggak pernah dibenahi. Jadi tanggul ditinggikan, dan yang di bawah tetap seperti itu. Dibangun tanggul jebol, dibangun tanggul jebol. Kemudian membangun tanggul juga cuman satu sisi gitu," ujarnya.

"Kalau mereka bilang kita salah di sini, kita nuntut juga. Saat kita bangun di sini, kok nggak ada sosialisasi bahwa sini tidak boleh dibangun gitu. Itu udah berapa tahun yang lalu terjadi. Nah, setelah kita mengalami posisi seperti ini, kita dipojokkan di sini. Kalau dilihat seperti ini, ini kan artinya membunuh kita secara pelan-pelan. Ayo pergi dari sini, istilah perkataannya kan seperti itu," sambung Dani.


Dani menyarankan untuk dilakukan pengerukan dan pengendapan. Selain itu, dia meminta ada pelebaran kali dan pembuatan sodetan.

"Jadi solusi saya, kan dari dulu juga kita udah sampaikan. Pertama, ada pengerukan, pengendapan setiap air meluap itu lumpur datang ini tinggi sekali. Yang kedua, yang pasti pelebaran. Yang ketiganya lagi bikin sodetan. Jadi beban ini tidak di Kali Pulo aja, dibagi dua. Kita bikin seperti got, yang kita alirkan ke sebelah sana, sebelah sana ada kali juga. Jadi beban tekanan air itu terbagi. Di samping kita lebar kan, ada pengerukan, terus ada sodetan," imbuh dia. (knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads