Penghadangan Ma'ruf di Pamekasan Dinilai Rusak Citra Warga Madura

Penghadangan Ma'ruf di Pamekasan Dinilai Rusak Citra Warga Madura

Rivki - detikNews
Rabu, 03 Apr 2019 01:59 WIB
Ma'ruf Amin dihadang di Pamekasan. (Lisye/detikcom)
Jakarta - Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) menilai penghadangan yang dilakukan sekelompok orang kepada cawapres Ma'ruf Amin dianggap merusak citra warga Madura. Samawi menilai warga Madura dikenal selalu menghormati kiai.

"Pamekasan itu 90 persen NU. Jadi tidak mungkin penghadangan yang dilakukan masyarakat Pamekasan terhadap kiai NU dilakukan tanpa ada perintah atau pengkondisian sebelumnya," ujar Koordinator Samawi Jatim Ra Hasyim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/4/2018).


Apalagi, imbuh Ra Hasyim, kehadiran Ma'ruf ke Pamekasan untuk kepentingan ibadah dan menghadiri haul sekaligus melakukan ziarah ke makam KH Zuhro. Ra Hasyim meminta kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura tetap menjaga adab santri, yang menghormati kiai meski berbeda pilihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan sampai terprovokasi hanya karena perbedaan pilpres, kita menghilangkan adab kita kepada kiai dan tata krama kita kepada guru," ujarnya.


Dia pun menyayangkan penghadangan tersebut. Menurutnya, hal tersebut sangatlah tidak menghormati seorang kiai.

"Masyarakat Madura pada umumnya sangat menghormati kiai, apalagi kiai mau menghadiri haul dan ziarah. Hal ini sangat disayangkan," tuturnya.


Penghadangan Ma'ruf terjadi pada Senin (1/4) saat hendak berziarah ke makan kakek buyutnya, KH Zuhro, di Desa Jambringan. Mobil yang ditumpanginya tertahan sebelum sampai ke lokasi haul. Di lokasi juga terdengar teriakan massa yang menyebut nama Prabowo.


Saksikan juga video 'Ma'ruf Amin Batal Ziarah di Pamekasan Usai Dihadang Pendukung Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]

Penghadangan Ma'ruf di Pamekasan Dinilai Rusak Citra Warga Madura
(rvk/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads