"Saya nggak mau lapor polisi, polisi tugasnya udah berat, nggak perlu polisi mencari-cari atau mengorek-ngorek akun Twitter," kata Arief Poyuono saat dihubungi, Selasa (2/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarin aja, kan bukan saya. Kan saya sama Ferdinand bersahabat baik, ya mungkin aja ada yang panik mau kalah pilpres kan. Dan saya tahu kok, kalau saya ini sedang dijadikan TO sama Andi Arief, tapi mereka bagaimana mau cari kesalahan saya. Saya kan cuma sebagai orang di Gerindra Waketum, tapi sebagai pekerja di perusahaan," ujar dia.
"Kehidupan malam nggak suka, minum-minum nggak suka, sukanya ngopi di pinggir jalan, ngobrol sana-sini, ketemu sama teman-teman buruh, saya nggak punya waktu nge-tweet," sambung dia.
Dia juga tak mau ambil pusing terkait kicauan @Ferdinand_Haean yang menuduhnya sebagai antek komunis. Menurut Arief, ada sejumlah pihak yang sengaja membuat keributan dengan meretas akun dan membuat akun palsu.
"Akun Ferdinand di-hack, ngatain PKI. Nggak apa-apa saya dikatain PKI, saya mah senang-senang saja. Yang penting kan tidak merugikan saya disebut cucu PKI. Karena kan banyak orang yang PKI di Indonesia, mereka aja nggak pernah, masa saya marah-marah. Yang pasti sebelahlah, udah ketakutan, orang yang iseng, orang yang ingin membuat ramai," ujar dia.
Diketahui, akun @bumnbersatu mengunggah foto wajah Ferdinand Hutahaean yang tergores. Ada pula foto Ferdinand setengah telanjang yang berada di bathtub.
Akun itu juga me-retweet video editan Ferdinand yang sedang melakukan video call bersama seorang perempuan. Di video itu, si perempuan tampak tak berbusana.
Selain itu, akun @bumnbersatu mem-posting foto Ferdinand yang sedang memegang senjata. Disisipkan pula tangkapan layar percakapan dari seorang perempuan.
Sejumlah cuitan dari akun @bumnbersatu kemudian dibalas akun @Ferdinand_Haean, yang diretas. Akun @Ferdinand_Haean menyebut Arief sebagai antek komunis.
"Ba*i kau @bumnbersatu ! Jadi selama kau di China itu hanya untuk meretas akunku? Dasar PKI antek Komunis kau..!" tulis @Ferdinand_Haean.
(knv/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini