"Kalau lihat peta politiknya, kita bersyukur kepada Allah. Ada beberapa indikator. Indikator pertama, kalau 2014 Prabowo kalah 8 juta suara, itu sudah ketutup. Dengan kondisi objektif adanya peristiwa 212. Reuni kemarin 2018, lebih dari 13 juta orang. Artinya, asumsinya, kalau itu pendukung Prabowo semua, 8 juta yang kemarin kalah ya ketutup. Belum lagi kelipatannya, anak-istrinya bisa dikondisikan," kata Eggi Sudjana kepada wartawan di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (1/4/2019).
Baca juga: Prabowo Serang Balik Penuduh Pro-Khilafah |
Indikator kedua, kata Eggi, adalah faktor ulama. Dalam Pilpres 2019 ini, Prabowo-Sandiaga mendapat dukungan para ulama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dukungan para ulama itu, Eggi yakin banyak warga yang akan memilih Prabowo-Sandiaga. Apalagi seruan ulama sangat didengar oleh rakyat.
"(Contohnya) ketika di Jakarta pergantian tahun 2018-2019 kemarin, Jalan Tamrin-Sudirman, nggak tahu Surabaya ramai atau tidak. Itu fakta, karena ulama perintahkan, terutama Habib Rizieq kan, sepikan untuk tahun baru. Sekarang Habib Rizieq sudah perintah. Tenggelamkan partai-partai pendukung penista agama. Iya kan, Habib Rizieq sudah ngomong begitu, jadi partai mana yang didukung PAN, PKS, PBB... eh PBB udah nggak, nyebrang ke sono, he-hehe..., Berkarya, Demokrat, dan Gerindra, itu yang didukung, insyaAllah kita lihat buktinya pada 17 April suara partai-partai ini meningkat," tutur Eggi.
"Sementara suara partai-partai sana tenggelam. Atau jadi partai parnoko, partai nol koma. Nanti banyak partai nol koma," imbuh dia.
Selain itu, indikator kemenangan Prabowo-Sandi yang keempat, menurut Eggi, adalah animo masyarakat yang datang ke kampanye paslon nomor urut 02 itu. Ditambah lagi, banyaknya fenomena warga memberikan sumbangan untuk dana kampanye Prabowo-Sandiaga.
"Yang terakhir, fenomena dari pengunjung yang datang ke kampanye, seperti di Sidoarjo, Palembang, NTB, Sorong, saya semuanya ikut, dahsyat yang hadir, bahkan nyumbang uang. Bayangkan itu, kalau dulu-dulu rakyat yang minta duit, sekarang rakyat yang ngasih. Jadi malah Prabowo-Sandi kaya pengemis, buka topinya. Itu artinya murni luar biasa. Animo masyarakat besar sekali. Nunggu dari pagi sampai sore, kalau kelompok sana kan nunggu dua jam terlambat, ya udah, bubar. Ada lagi alam ikut campur, ada tendanya roboh, tanda-tanda alam tidak bersahabat. Indikator objektif itu insyaallah Prabowo-Sandi menang," tandas Eggi.
Saksikan juga video 'Prabowo Pilih Panas-panasan daripada Ngadem, Massa Bersorak':
(mae/mae)











































