Penonton yang Tertawa Dilarang Hadiri Debat Ke-5, TKN Salahkan Prabowo!

Penonton yang Tertawa Dilarang Hadiri Debat Ke-5, TKN Salahkan Prabowo!

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 01 Apr 2019 15:39 WIB
Jokowi dan Prabowo di debat keempat Pilpres 2019. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta - Penonton yang tertawa saat Prabowo Subianto berbicara tentang pertahanan dalam debat keempat Pilpres 2019 tak diperbolehkan atau tak diundang ke debat kelima. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyalahkan Prabowo. Mengapa?

Anggota TKN, Inas Nasrullah Zubir, yang hadir dan menonton langsung dari venue, menjelaskan momen Prabowo menunjuk-nunjuk pendukung yang tertawa. Menurut dia, bukan hanya pendukung Jokowi yang tertawa.


"TKN duduk di sayap sebelah kiri, kemudian di tengah adalah undangan dari kelompok masyarakat dan di sayap kanan adalah BPN. Kalau kita merefer kembali suasana debat pada tanggal 30 Maret 2019 yang lalu, maka sepengetahuan saya yang tertawa pada saat itu adalah sebagian dari TKN di sayap kiri belakang dan sebagian dari undangan dari kelompok masyarakat di bagian tengah," kata Inas mengawali penjelasannya, Senin (1/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inas mengatakan KPU dan Komite Damai, yang dibentuk untuk mengamankan debat, tak boleh serta-merta menyalahkan penonton yang tertawa. Menurut dia, Prabowo adalah pihak yang harus disalahkan karena lucu--menurutnya.

"Akan tetapi KPU maupun Komite Damai tidak boleh sewenang-wenang menunjuk hidung bahwa mereka yang tertawa pada saat itu bersalah! Harus juga dilihat penyebabnya, karena kejadian tertawa tersebut bukan dibuat-buat melainkan spontan," ucap Inas.

"Penyebabnya adalah Prabowo Subianto sendiri! Di mana gestur maupun kalimat yang diucapkan pada saat itu layaknya seperti stand up comedy, yakni sebagai berikut: 'Saya bukan menyalahkan, saya berpendapat, kekuatan pertahanan kita masih rapuh, salah siapa? Salah nggak tahu saya. Lah! Ini argumen atau lelucon?" sebut Inas.


Anggota DPR itu meminta Prabowo tidak melucu jika enggan ditertawakan. Dia meminta KPU dan Komite Damai menegur Prabowo.

"Jadi, kalau Prabowo tidak ingin ditertawakan, maka janganlah memancing orang lain tertawa! Oleh karena itu Komite Damai dan KPU wajib menegur Prabowo Subianto dan tidak perlu mencari kambing hitam, yakni siapa penonton yang akan dikorbankan untuk tidak diundang lagi," jelas Inas.



Saksikan juga video 'Video di Balik Layar Interpreter Debat Capres Keempat Pilpres 2019':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads