Dilansir AFP, Minggu (31/3/2019), pada survei terbaru, elektabilitas Zelensky bersaing ketat dengan dengan sang petahana, Petro Poroshenko dengan perolehan suara sekitar 17 persen. Pada beberapa survei, Poroshenko mengungguli calon lainnya yakni mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko.
Bila sang komedian ini benar-benar menang Pilpres yang akan digelar 31 Maret waktu setempat, maka dia akan memimpin negara berpenduduk 45 juta orang ini. Ukraina adalah negara yang belakangan dikenal lewat berita perang, kehilangan teritori, dan salah satu negara termiskin di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zelensky punya keunggulan di kaum pemilih muda. Para pemuda di Ukraina mengakui bahwa Zelensky memang tak punya pengalaman, namun mereka percaya bahwa Zelensky punya kekuatan untuk memimpin Ukraina.
"Saya tidak punya semua pengetahuan tapi saya tengah belajar saat ini," kata Zelensky sendiri kepada AFP dalam wawancara bulan ini.
"Saya tidak ingin terlihat seperti orang idiot," ucapnya.
Menariknya, pada hari-hari terakhir kampanye, Zelensky melarikan diri dari kerumunan orang serta wawancara. Dia memilih untuk tampil di panggung pertunjukan dengan grup lawaknya.
Pelbagai kritik telah ditujukan ke pandangannya yang tidak jelas. Di mana, pandangan tersebut dibuat atas dasar voting di media sosial. Meskipun banjir kritikan, namun pendukung Zelensky yakin hanyalah wajah baru yang bisa membersihkan Ukraina dari kemuraman politik.
Terdapat tuduhan juga kalau Zelenksy adalah wayang dari orang berpengaruh Ukraina bernama Igor Kolomoysky. Orang tersebut adalah pemilik saluran televisi yang menayangkan acara Zelensky. Namun Zelensky membantah tuduhan itu.
Pesaing Sang Pelawak
Ada dua pesaing Zelenksy di Pilpres Ukraina yakni Poroshenko dan Tymoshenko. Nama pertama merupakan pemenang Pilpres Ukraina 2014.
Namun selama lima tahun pemerintahan Poroshenko, korupsi merajalela. Konflik separatisme juga menelan banyak nyawa, yakni 13 ribu jiwa.
Kemudian Tymoshenko. Dia punya janji untuk memotong harga gas konsumsi warga sampai setengahnya. Dia juga berjanji meningkatkan pensiun. Ini menarik bagi basis pemilih tua.
Meskipun Zelensky dominan di perhitungan suara. Namun analis memperkirakan persaingan masih akan terus berlangsung sengit. Bila tidak ada capres yang mencapai hasil 50 persen suara pada putaran pertama, maka dua capres akan diadakan lagi pada 21 April nanti.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini