"Seperti yang dibilang presiden (capres) tadi muaranya itu adalah perkiraan intelijen strategis dari TNI. Kami dulu membuat postur TNI itu berangkat dari perkiraan intelijen strategis, sebab kalau nggak ada perkiraan intelijen strategis bagaimana kita membuat postur TNI-nya," kata Luhut usai debat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).
Jokowi, menurut Luhut, wajar mempercayai perkiraan intelijen strategis soal tak ada potensi perang dalam 20 tahun mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan soal masukan dari intelijen strategis yang mengatakan dalam 20 tahun ke depan tak akan ada invasi ke Indonesia. Dia mengatakan hal itu masih berupa perkiraan.
"Ini yang namanya perkiraan, artinya intelijen strategis kita memperkirakan. Jangan sampai kita baru memperkirakan ke depan sehingga strategi keliru. Bukan tidak, tapi diperkirakan. Intelijen strategis memperkirakan, perkiraan bisa betul, bisa keliru," ucap Jokowi saat debat.
Tonton juga video Prabowo Pertanyakan Briefing ke Presiden, Jokowi Tegas Percaya TNI:
(fdn/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini