Ada Sejak 1996, Lapak Liar Kolong Tol Pluit Bukan Kali Ini Saja Terbakar

Ada Sejak 1996, Lapak Liar Kolong Tol Pluit Bukan Kali Ini Saja Terbakar

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Sabtu, 30 Mar 2019 15:36 WIB
Kebakaran di kolong tol Pluit (Samsduha/detikcom)
Jakarta - Permukiman liar di kolong tol Pluit yang terbakar pagi tadi disebut sudah ada sejak 1996. Meski sempat digusur, permukiman liar ini kembali didirikan hingga akhirnya terbakar pagi tadi.

"Itu gubuk sudah lama, sejak peresmian tol tahun 1996 langsung pada nempatin," kata Ketua RT 006/016 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Mamin, di lokasi kebakaran, kolong tol Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (30/3/2019).

"Dulu kan pernah dibersihin, dibongkar, terus penuh lagi, penuh lagi. Itu pernah dirapiin, dua tahun lalu, tapi penuh lagi," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mamin tak tinggal di kolong tol. Dia mengatakan orang-orang yang tinggal di gubuk-gubuk liar di kolong tol itu tak pernah melapor kepadanya selaku ketua RT. Akibatnya, dia kesulitan mendata warga ketika terjadi musibah kebakaran seperti saat ini.

"Saya bingung datanya. Mayoritas nggak pernah ada yang koordinasi ke RT. Saya nggak tahu jumlah warga di sini. Saya jadi ketua RT di sini sudah 21 tahun. Saya warga asli sini. Saya di sini dari tahun 1953. Selama saya di Jakarta tol ini belum ada. Peresmiannya tahun 1996 sepertinya. Saat itu belum ada gubuk-gubuk, lalu baru ada yang masuk satu-dua orang," jelasnya.

Dia menyebut Pemprov DKI sudah melarang warga tinggal atau mendirikan bangunan di kolong tol. Namun larangan itu tak dipedulikan warga yang mayoritas pendatang dari luar DKI dan bekerja sebagai pemulung itu.

"Sebetulnya kita nggak bisa melarang karena sudah dilarang oleh pemerintah, tidak boleh buat rumah di sini. Cuma kan mereka itu bandel atau gimana," ujarnya.

Kebakaran permukiman liar di kolong Tol PluitKebakaran permukiman liar di kolong Tol Pluit. (Samsduha/detikcom)

Kebakaran hari ini, menurutnya, merupakan yang kedua kali terjadi dalam 4 tahun terakhir. Kebakaran, kata Mamin, berdasarkan cerita warga setempat, disebabkan kompor yang lupa dimatikan oleh pemiliknya.

"Diduga dari kompor. Ini dari kompor warga tapi dia tinggal di Muara Angke sebenarnya. Dia ngontrak di sini apa beli, saya nggak tahu ya. Dia masak air, kebetulan dia ikut nganterin pengantin, di mana gitu. Terus dia lupa matiin kompor, tapi dia sudah nitip ke suaminya, tapi mungkin suaminya lalai akhirnya kebakaran gitu," tuturnya.

"(Yang sebelumnya) 6 bulan lalu kira-kira. Itu hanya sedikit, hanya empat rumah yang terbakar," lanjut Mamin.



Dia berharap Pemprov DKI memberi solusi agar tidak terjadi lagi kebakaran serupa. Dia juga berharap orang-orang yang tinggal di kolong tol diberi solusi, misalnya dipindah ke rusun.

"Solusinya kan kita belum tahu, ini kita tinggal serahkan ke pemda saja gimana solusinya apakah akan dapat rusun atau apa, kita nggak tahu," ujarnya.

Kebakaran terjadi di kolong tol Pluit pagi tadi. Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran. Petugas piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Budi Aryono mengatakan penyebab kebakaran masih simpang siur, apakah karena korsleting listrik atau kompor.

"Sekitar 200 lapak kayu (terbakar). (Penyebab kebakaran) masih simpang siur, ada yang bilang kompor, ada yang korsleting listrik," kata Budi Aryono. (sam/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads