Wakil Bendahara BPN Dimas Djiwandono mengungkapkan, dari total dana kampanye itu, Prabowo menyumbang Rp 71,4 miliar. Sedangkan Sandiaga menyumbang Rp 117 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimas mengatakan dana kampanye Prabowo-Sandiaga tersebut akumulasi sejak ditetapkan sebagai capres-cawapres hingga 29 Maret.
Dimas menuturkan pengeluaran terbesar digunakan untuk komponen kampanye, mulai kaus, stiker, kalender, hingga brosur. Pengeluaran untuk bahan kampanye mencapai Rp 49,3 miliar.
"Kedua, kegiatan lain yang tak melanggar Rp 38,9 miliar. Ketiga, tatap muka masa kampanye terbuka. Artinya, biaya tatap muka hingga 13 April akan meningkat. Sampai hari ini sudah keluar Rp 31,6 miliar," tuturnya.
Cawapres 02 Sandiaga Uno menambahkan, laporan dana kampanye per Maret inilah yang terakhir diumumkan oleh BPN. Dana kampanye akhir akan disampaikan ke KPU pada April mendatang.
"Ini laporan terakhir dari laporan bulanan kita karena 17 April akan diaudit, dilaporkan secara resmi," kata Sandiaga.
Eks Wagub DKI ini melihat ada fenomena baru dari penerimaan dana kampanye yang juga didapat dari masyarakat. Dari catatan BPN, total sumbangan dana dari kelompok dan perorangan mencapai Rp 1,3 miliar.
"Ini ada beberapa kegiatan di mana saya terus mendapat sumbangan dari masyarakat di hampir setiap acara sekarang, jadi sumbangan itu mengalir terutama di satu bulan terakhir semakin deras. Ini merupakan game changer, ini sebuah fenomena yang mengubah peta di mana biasanya mereka itu datang dibagikan amplop. Sekarang terbalik, dan ini sebuah hal yang perlu kita syukuri," kata Sandiaga. (idn/knv)