"Saya tidak beri tanggapan. Saya sedang fokus untuk membicarakan dan mendesak pemerintah untuk peduli dan tidak abai terhadap orang-orang di KPK yang diserang tapi tidak ada satu pun yang mau diungkap. Termasuk serangan terhadap diri saya yang sudah hampir 2 tahun," kata Novel kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).
Dia menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang, menurutnya, diam. Salah satu yang diungkit Novel adalah belum adanya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Presiden untuk mengungkap kasusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, membocorkan nama calon Jaksa Agung jika jagoannya menang. Ada dua nama yang disebutnya, yaitu Novel Baswedan dan eks pimpinan KPK Bambang Widjojanto.
"Saya kasih bocoran. Ada wacana Mas Novel Baswedan yang akan menjadi Jaksa Agung, ada wacana Mas Bambang Widjojanto yang jadi Jaksa Agung," kata Andre di kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (29/3).
Novel sendiri mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017. Hingga saat ini siapa pelakunya belum terungkap.
Kapolri telah membentuk tim gabungan yang terdiri atas unsur kepolisian, KPK, dan pakar untuk mengungkap kasus ini. Tim itu dibentuk berdasarkan rekomendasi Komnas HAM. (haf/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini