"Itu kalau memang disebutkan itu memang bagian dari cara untuk memberikan akomodasi politik kepada partai-partai koalisi," kata pengamat politik, Arya Fernandes, saat dihubungi, Kamis (28/3/2019).
Arya menjelaskan penawaran untuk AHY itu mengindikasikan Prabowo mulai memberikan kepastian politik kepada Partai Demokrat (PD) yang selama ini belum begitu terlihat. Dengan itu, Prabowo berharap suara dari PD terus meningkat,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arya, Prabowo juga berharap suara di Jawa Barat tetap stabil. Karena itu, Aher, yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat dua periode, ikut ditawari menjadi salah satu menterinya.
"Sementara Aher juga bentuk usaha untuk meningkat pemilih di Jawa Barat. Aher merupakan gubernur dua periode di Jawa Barat dan Prabowo berkepentingan agar suara Jabar tetap stabil," sebutnya.
Selain AHY dan Aher, Prabowo memuji sejumlah Ketum dan tokoh partai koalisi yang hadir dalam kampanye di Jawa Barat itu. Mereka adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen Partai Berkarya Prio Budi Santoso, hingga Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. Arya menilai cara itu ditempuh Prabowo untuk memastikan suara dari partai-partai itu makin solid menjelang pencoblosan.
"Cara itu ditempuh Prabowo ingin berharap pemilih partai ini solid. Dari yang kita lihat yang cukup solid di angka 70 persen itu baru Gerindra dan PKS, PAN dan PD masih di bawah. Ini tentu tidak menguntungkan ke Prabowo kalau itu masih di bawah 70, kalau dengan memberikan janji seperti itu dia berharap ada efek dari pimpinan partai itu ke pemilihnya," kata Arya.
Ini Kriteria Kabinet Prabowo Jika Terpilih Jadi Presiden, Simak Videonya:
(ibh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini