Dirangkum detikcom, Kamis (28/3/2019), Sandi kampanye akbar di Pantai Kering, Kota Pangkajene, pukul 13.30-15.00 WITA. Meski kampanye dijadwalkan siang, namun massa sudah berdatangan ke arena kampanye sejak pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini nakal sekali nih, PPP dan PBB , serius apa duarius nih?" kata Sandi sambil tertawa lepas saat orasi.
Sandi berharap keberadaan dua bendera partai yang diketahui bukan dari partai pengusungnya itu ditanggapi secara dewasa. Dia meminta supaya kehadiran 2 bendera ini tidak memecah belah persatuan.
"Masyarakat datang sendiri dengan inisiatif sendiri (membawa bendera) saya harap ini tidak memecah belah, karena mungkin ini aspirasi mereka, kita tahu PPP dan PBB telah menyatakan dukungan ke Pak Presiden, jangan dilihat sebagai pemecah ," kata Sandi.
PBB bereaksi setelah mengetahui soal pengibaran bendera partainya. PBB menegaskan yang membawa bendera itu bukan bagian dari partainya.
"Saya kira ini ada oknum-oknum dari pendukung paslon yang sengaja membeli bendera PBB dan membawa ke acara kampanye, tindakan tidak terpuji untuk mengesankan seolah PBB mendukung paslon tersebut," ujar Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB, Sukmo Harsono kepada wartawan, Kamis (28/3/2019).
Sementara PPP bereaksi lebih keras. PPP curiga ada oknum yang 'bermain' dan menyalahgunakan bendera partai.
![]() |
"Kalau dari pengakuan dalam berita tersebut bahwa mereka diminta pegang bendera PPP dalam kampanye, berarti ada oknum yang bermain," ujar Wasekjen PPP, Achmad Baidowi kepada wartawan, Kamis (28/3/2019).
Pengakuan yang dimaksud Baidowi adalah pengakuan dari salah seorang pembawa bendera. Seorang warga mengaku hanya disuruh membawa bendera tersebut.
"Saya cuma disuruh bawa, " kata Miswar, salah seorang warga yang membawa bendera PPP. (rvk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini