Idrus menuturkan situasi Partai Golkar bergejolak usai Novanto ditetapkan menjadi tersangka KPK pada 17 Juli 2017. Sejumlah pihak disebut Idrus menggalang dukungan agar terjadi proses pergantian partai.
Novanto kemudian mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Gugatan tersebut dikabulkan oleh PN Jaksel dan status tersangka Novanto dibatalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun status tersangka Novanto sudah dibatalkan, situasi Partai Golkar tetap dinamis. Beberapa senior dan kader partai disebut Idrus tetap melakukan manuver. Salah satu yang disebut Idrus adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
"Di tengah suasana seperti itu, SN menegur Eni Maulani Saragih yang dinilai berkonspirasi dengan AH mendorong Munaslub (Saya tidak tahu sebelumnya, saya baru tahu dalam persidangan atas kesaksian SN)," ujar Idrus.
Menurut Idrus, Eni juga berkomunikasi dengan pengusaha Johanes Budisutrisno Kotjo agar Novanto tak mencurigai Eni. Kotjo pun membalas permintaan Eni itu.
"Tanggal 4 Oktober 2017, Eni Maulani Saragih mengirim WA kepada pak Kotjo untuk meminta tolong agar SN tidak mencurigainya lagi terkait gerakan Munaslub. Dijawab Kotjo : 'Ya sudah, SN sudah bisa memahami," tutur Idrus.
Idrus mengatakan kondisi Golkar kembali bergejolak setelah Novanto ditetapkan menjadi tersangka kedua kalinya. Dalam situasi itulah, Novanto meminta Idrus untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"SN menanyakan kepada saya tentang kesiapan menjadi Ketua Umum bilamana masalahnya tidak bisa diatasi. Saya katakan bahwa rasanya sulit, di sampingi karena saya masih Ketua Pelaksana Koalisi Merah Putih (oposisi), juga faktor-faktor lain yang tidak memungkinkan tradisi perdebatan konseptual belum menjadi dasar kepemimpinan Partai Golkar," ujarnya.
Novanto pun memahami alasan Idrus. Mantan Ketua DPR juga bicara nama lain untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Lalu SN mengiyakan bahwa: 'Betul juga pasti AH lebih berpeluang, karena sudah menjadi menteri. Tentu lebih dekat dengan presiden'," ujar Idrus.
Idrus juga menyebut Eni memprovokasi kader lain agar masuk gerbong calon ketua umum yang didukungnya. Kata Idrus, Eni sudah dijanjikan jabatan bendahara umum di Golkar.
"Eni Maulani Saragih semakin gencar memprovokasi pengurus dan kader-kader lain dengan mengatakan 'Jangan sampai ketinggalan kereta bila tidak gabung ke AH. Dan diketahui bahwa Eni Maulani Saragih sudah dijanjikan posisi Bendahara Umum DPP Partai Golkar apabila AH yang jadi ketum. ES tidak pernah lagi bicara secara terbuka kepada saya terkait Munaslub," bebernya.
Saksikan juga video 'Dituntut 5 Tahun Penjara, Idrus Marham Persoalkan Fakta Persidangan':