"Kami menilai tindakan biadab para pelaku ini adalah bukti masih kuatnya cara berpikir yang membenci perempuan (misogyni), yang melihat perempuan sebagai yang lain (the others), khususnya perempuan yang berasal dari ras dan etnis, agama, serta kelas sosial yang berbeda dari dari dirinya," ujar juru bicara PSI, Surya Tjandra dalam keterangan tertulis, Kamis (28/3/2019).
Surya mengatakan, kasus yang menimpa calon pendeta merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan perlu ditangani secara khusus. Dia pun menilai kasus tersebut memperkuat alasan pentingnya pengesahan RUU Perlindungan Kekerasan Seksual (PKS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSI pun mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. PSI juga mengajak masyarakat untuk memerhatikan dan mengawal kasus pembunuhan dan pemerkosaan itu secara mendalam.
"Mendesak aparat kepolisian mengusut kasus ini setuntas mungkin, serta menjamin perlindungan bagi warga negara khususnya perempuan, dan PSI akan memantau penanganan kasus ini secara seksama hingga tuntas," ujar Surya.
"Mengajak masyarakat untuk ikut memperhatikan dan mengawal kasus ini secara mendalam, dan memastikan ditegakkannya hukum secara adil bagi keluarga korban dan komunitasnya," imbuh dia.
Baca juga: Sadis Si Pemerkosa Wanita Calon Pendeta |
Peristiwa ini bermula pada Senin (25/3) saat korban dan tetangganya, bocah N (9), menumpangi motor di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Tiba-tiba korban dipepet 2 pelaku. Korban diperkosa setelah itu dibunuh sedangkan bocah N disekap. Sekitar pukul 22.00 WIB bocah N sadar dan melapor ke orang tuanya.
Pemerkosaan dan pembunuhan diduga terjadi pada Senin (25/3) di kawasan Sungai Baung, Bukit Batu, OKI. Mayat wanita calon pendeta itu ditemukan keesokan harinya sekitar pukul 04.30 WIB di semak belukar di areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung. Pada saat ditemukan, korban berada di semak belukar dalam kondisi telentang dan setengah bugil.
Saksikan juga video 'Tragis! Wanita Calon Pendeta di Sumsel Diperkosa dan Dibunuh':
(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini