Tudingan Amien Rais Soal Hotel Borobudur Ternyata Simbolis

ADVERTISEMENT

Round-Up

Tudingan Amien Rais Soal Hotel Borobudur Ternyata Simbolis

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 07:52 WIB
Amien Rais (Foto: Rengga Sancaya-detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meminta penghitungan suara hasil Pemilu 2019 tak dilakukan di Hotel Borobudur karena banyak jin, genderuwo dan hacker. Namun, omongan Amien itu dianggap hanya simbolis.

Amien menyampaikan permintaannya agar penghitungan suara tak digelar di Hotel Borobudur usai dirinya hadir dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Selasa (26/3/2019).

"Besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur. Mereka banyak jin, banyak genderuwo di sana," kata Amien.

Dia menyarankan agar penghitungan suara pemilu diselenggarakan di kantor KPU atau gedung DPR. Amien bicara soal hacker atau peretas.

"Lebih baik di KPU atau di DPR ya. Sekali-kali jangan di Hotel Borobudur. Saya tahu di sana ada banyak sekali hacker dan lain-lain. Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur itu," tegasnya.


[Gambas:Video 20detik]


Wacana penggunaan Hotel Borobudur ini memang sempat disampaikan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Meski belakangan Komisioner KPU Viryan Aziz menyatakan pengitungan suara bakal digelar di KPU, sama seperti Pemilu 2014.

"Tempat rekapitulasi hasil pemilu nasional Pemilu 2014 itu di kantor KPU RI, 2019 nanti pun insyaallah dilakukan di kantor KPU RI. Nggak (di Hotel Borobudur) rekapitulasi di kantor KPU RI, kan bisa dicek di Google rekapnya di mana," ujar komisioner KPU Viryan Aziz saat dihubungi, Selasa (26/3).

Kembali ke ucapan Amien, pihak manajemen Hotel Borobudur pun dengan tegas membantah pernyataan Amien tersebut. Menurut pihak manajemen, pernyataan Amien itu tak berdasar dan tidak dapat dibuktikan.



"Menanggapi sejumlah pemberitaan yang beredar melalui beberapa media online mengenai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais bahwa di Hotel Borobudur Jakarta terdapat banyak jin, genderuwo dan hacker, kami menolak dengan tegas pernyataan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan tersebut. Kami telah dipercaya dalam melayani publik serta tamu-tamu lokal dan mancanegara selama 45 tahun sejak tahun 1974," kata Marketing Communications Manager Rizki Permata Sari dalam keterangan tertulisnya.

Dia juga mengutip pernyataan Viryan soal rencana penghitungan suara di KPU dan pernyataan Wahyu Setiawan soal tak ada preferensi khusus dalam pemilihan hotel terkait penghitungan suara. Rizki menegaskan Hotel Borobudur punya komitmen untuk terbuka terkait kegiatan di hotel itu.


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT