Direktur Samapta Korps Sabhara Baharkam Polri, Brigjen Nasri mengatakan pelaksanaan simulasi dan teknis penangkapan pelaku ini berjalan dengan baik. Teknis dan taktik sesuai dengan peraturan Kapolri dan perkabap.
"Ini modal awal dalam rangka melakukan pengamanan tahapan pemilu, khusunya tahapan inti yaitu pemungutan dan penghitungan suara, 17 April 2019. Di mana titik krusial dalam potensi gangguan ini, ada pada tanggal 17 April nanti," kata Nasri di Polres Pelabuhan Makassar, Rabu (27/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan simulasi ini, kata dia, pihaknya sudah bisa mengetahui dan menganalisa bahwa anggota sudah menguasai teknik dan taktik. Aksi ini juga sudah dianggap profesional serta terampil.
Sementara itu, untuk permasalahan terkait tempat pemungutan suara (TPS) yaitu dua personel mengawasi 4 hingga 6 TPS yang dibantu oleh Linmas menjadi tantangan pengamanan. Karena, dalam pemungutan dan penghitungan suara akan memakan waktu lama sehingga terkadang membuat petugas kelelahan dan dalam fase ini, terkadang terjadi kerawanan dalam pemilihan umum.
"Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara memakan waktu cukup lama. Sehingga mengandung kerawanan," terangnya.
Selain itu, Nasri juga menghimbau kepada seluruh masyarakat dan anggota Polri untuk bersama-sama menciptakan kondisi Pemilu 2019 yang aman.
Saksikan juga video 'Bak Kerusuhan, Inilah Simulasi Pengamanan Pemilu di Makassar':
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini