"Sebelum sandar di Kota Makassar, kami telah berlatih dan bergabung dengan satuan Kosekhanudnas II selama beberapa hari untuk meningkatkan kemampuan dan menguji pertahanan udara di wilayah udara bagian tengah NKRI dan menjaga kedaulatan NKRI," kata Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, Kolonel Laut (P) Henry Ballo, di Makassar, Rabu (27/3/2019).
Henry mengatakan penegakan hukum di wilayah laut Indonesia juga sangat penting. Karenanya, dia akan terus meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan setiap ancaman yang akan mengganggu kedaulatan NKRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ini mampu berlatih, berpatroli dan bertahan dalam serangan antarpermukaan, permukaan-udara, dan permukaan bawah laut. "Kapal perang kami juga memiliki mode siluman atau stealth agar tidak mudah terdeteksi," paparnya.
Kemampuan siluman ini diperkuat dengan persenjataan antara lain meriam utama Oto Melara 76/62 mm super-rapid gun, rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkauannya hingga 200 km. Persenjataan lainnya adalah rudal SAM anti-serangan udara Mica, yang dirancang untuk beroperasi dalam waktu singkat.
Lebih lanjut, dikatakannya, peserta latihan Perkasa B Tahun 2019 ini melibatkan KRI Gusti Ngurah Rai-332, pesawat tempur Sukhoi 27/30 dari Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, pesawat temput F16 dari Skuadron 3 Lanud Iswahyudi, Pesawat tempur EMB 314 dari skadron udara 21 lanud Domber, Satkor Koarmada II dan jajaran Satuan Radar dibawah Kosek Hanudnas II. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini