"Masalahnya di kampret. Mau plafon kayak apa juga tetep aja kampretnya masih ada. Rusak lagi, rusak lagi," ujar relawan Gedung Juang, Lepay Mulyasarna, di Gedung Juang, Jalan Hasanudin nomor 5, Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (26/3/2019).
Lepay mengatakan Gedung Juang baru direnovasi tahun lalu. Namun, banyaknya kampret membuat plafon bangunan bersejarah tersebut kembali ambrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sekarang berapa kali renovasi tetep aja ada kampret lagi. Percuma aja buang-buang anggaran, rusak lagi rusak lagi. Sudah ngomong sama dinas terkait tapi belum direspon-respon," ujar Lepay.
Lepay mengklaim terdapat jutaan kampret yang hinggap di atap Gedung Juang. Walau pengurus rutin membersihkan Gedung Juang dua kali dalam seminggu, namun kotoran masih berserakan.
"Rusaknya itu karena dikencingi dan kotorannya dia juga. Kampret kan lebih dari jutaan di sini. Dulu pas renovasi ilang, terus setelah renovasi balik lagi," ujar Lepay.
Saking bau pesing, Lepay menceritakan kunjungan murid sekolah dasar tempo hari yang tak tahan hingga muntah.
"Terakhir kunjungan dari SD Tanjung Priok kesini. Dibawah kita ajakin muter, pas keatas (lantai 2) pada muntah," ujar Lepay.
![]() |
Pantauan detikcom, kondisi lantai dua bangunan tersebut penuh dengan kotoran kampret. Kotoran kelelawar memenuhi anak tangga hingga pinggir lorong.
Aroma bau pesing menyengat tercium di lantai 2. Sejumlah atap plafon Gedung Juang bolong.
Sebagian plafon ada yang masih menggantung di atap. Sementara lantai juga sangat kotor.
Baca juga: Melihat Proses Pemugaran Lawang Sewu |
Simak Juga 'Semangat Sumpah Pemuda Riders Road Warriors KTM Duke':
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini