"Kami mengecam perbuatan para pemburu liar ini. Ini jelas-jelas unsur kesengajaan yang membuktikan masih adanya pemburu untuk menghabisi satwa dilindungi yang tersisa," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, kepada detikcom, Selasa (26/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harimau sumatera terjerat kawat di kaki depan sebelah kirinya di dalam kawasan hutan. Ini diketahui karena ada tim patroli yang curiga ada suara berisik dari dalam. Saat dilihat, salah seorang dari tim tadi malah kakinya ikut terjerat. Posisinya persis di samping harimau yang lebih awal sudah terjerat," ujarnya.
Sebelumnya, seekor harimau Sumatera jantan berbobot 90 kg terjerat di kawasan hutan Desa Sangar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau. Proses penyelamatan satwa langka itu membutuhkan waktu 30 jam.
Harimau itu kini sudah dievakuasi dari lokasi terjeratnya. Kini, harimau Sumatera itu dibawa ke pusat rehabilitasi di Kabupaten Dhamasraya di Provinsi Sumatera Barat. (cha/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini