Pada 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda, sedangkan pada 1950 proklamasi bangsa Indonesia menandai kembalinya bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari sebelumnya Republik Indonesia Serikat (RIS).
"Ini adalah momentum yang tidak bisa dilupakan begitu saja oleh bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. Karena kembalinya NKRI waktu itu menandai runtuhnya RIS. Kembalinya NKRI itu diprakarsai oleh Moh. Natsir Ketua Fraksi Partai Masyumi," kata HNW dalam keterangan tertulis, Senin (25/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan diskusi dua arah dalam rangka memberikan materi sosialisasi Empat Pilar di Aula Masjid Al Falah, Jalan Mampang Prapatan I, RT 05/06 Mampang, Jakarta Selatan.
Selain Natsir, lanjutnya, masih banyak perjuangan yang dilakukan ulama untuk bangsa dan negara Indonesia. Seperti Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy'ari, serta pencipta lagu 17 Agustus dan Syukur yaitu H. Mutahar.
"Saat ini kita punya tanggung jawab meneruskan perjuangan para ulama. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah ikut serta dalam pemilu, karena melalui pemilu kita dapat menentukan pemimpin kita dan juga masa depan bangsa," ujarnya.
Karena itu HNW mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pemilu dengan sebaik-baiknya. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak golput, melainkan memilih calon-calon terbaik yang dikenali kualitasnya. (mul/ega)