"Masih masih ada warga kita yang tinggal di tenda," kata Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria di Muaralabuh, Minggu (24/3/2019).
Muzni mengungkapkan, kondisi rumah yang masih tidak layak untuk ditinggali membuat warga memilih menetap di tenda pengungsian. Selain di tenda pengungsian, ada warga yang memilih mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terkena dampak gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tanggap darurat telah usai, pemerintah daerah akan tetap memberikan bantuan kepada para pengungsi.
"Bantuan masih terus berdatangan dari berbagai pihak. Untuk kebutuhan warga sudah kita lengkapi, termasuk kebutuhan tenda. Terus kita pasok, karena bantuan terus datang," katanya.
Muzni mengatakan pihaknya saat ini sedang menyusun proposal dan laporan lengkap ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Proposal diberikan agar di masa rehabilitasi dan rekonstruksi ada keputusan besarnya bantuan yang akan diterima para korban.
"Fokus kita saat ini menyusun laporan lengkap," tuturnya.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Solok Selatan pada Kamis, 28 Februari 2019. Akibatnya, 61 orang terluka dan 500 unit rumah rusak. Pemerintah daerah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari yang berakhir pada 13 Maret lalu. (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini