Analisis Sosiolog soal Motif Dosen UNM Wahyu Bunuh Wanita Berjilbab

Analisis Sosiolog soal Motif Dosen UNM Wahyu Bunuh Wanita Berjilbab

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Minggu, 24 Mar 2019 09:24 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Kasus pembunuhan wanita berjilbab bernama Sulaiha Djafar menjadi sorotan. Pasalnya, Wahyu Jayadi, tersangka kasus pembunuhan tersebut, merupakan seorang dosen dan rekan kerja korban.

Sosiolog UGM Derajad S Widhyarto mengatakan aksi pembunuhan tersebut bisa dibaca dari kacamata sosiologi perkotaan. Derajad menduga Wahyu kalap membunuh rekan kerjanya karena mempunyai tekanan yang besar.

"Saya kira itu efek sebagai sebuah masyarakat perkotaan, itu kan mendapatkan pressure yang sangat tinggi, kerja fenomena kelas menengah, dosen, kelas menengah ke atas, kemudian mereka mendapatkan tekanan pekerjaan dan sebagainya, cuma yang saya sayangkan sekali ini keputusan untuk membunuh," kata Derajad saat berbincang, Sabtu (23/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Derajad menduga motif pembunuhan tak hanya soal urusan pekerjaan. Menurut dia, ada penyebab lain yang mungkin lebih kompleks sehingga Wahyu tega menghabisi nyawa Sulaiha.

"Motifnya tidak sekadar intervensi urusan pekerjaan, tapi ada yang lebih kompleks sehingga diputuskan rekan kerjanya harus dibunuh, artinya dari sosiologi, semakin menakutkan, semakin emosional, masyarakat kita semakin emosional," tuturnya.


Selain itu, Derajad mengatakan faktor pendidikan tersangka yang cukup tinggi membuatnya bisa merekayasa kasus pembunuhan seolah perampokan. Menurut Derajad, Wahyu lebih mengedepankan emosi dibanding pikirannya.

"Saya kira justru karena pendidikannya tinggi dia membuat alibi. Dia membuat alibi itu seolah perampokan yang justru saya sayangkan, mungkin karena keputusan, karena pendidikannya tinggi, dia tidak memakai rasionalitas pikirannya tetapi memakai emosinya. Ini yang menarik, ini mungkin menjadi fenomena masyarakat perkotaan yang tingkat keputusasaan lebih cepat dari masyarakat pedesaan karena tekanan pekerjaan lebih banyak, tekanan lingkungan lebih banyak, dan persoalannya lebih kompleks dari mereka yang tinggal di perdesaan," ujarnya.


Jenazah Sulaiha ditemukan warga Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, dalam sebuah mobil berwarna biru, Jumat (22/3), sekitar pukul 08.00 Wita. Saat ditemukan, leher mayat tersebut tersangkut sabuk pengaman. Sulaiha diketahui sebagai istri pejabat Dinas Kehutanan Pemkab Barru dan memiliki 3 anak.

Wahyu ditangkap polisi dan mengaku membunuh Sulaiha. Wahyu mencekik Sulaiha hingga tewas seusai cekcok masalah pekerjaan.

Pelaku tercatat sebagai dosen UNM. "Yang kami amankan adalah WJ atau Wahyu Jayadi. Dia dosen di UNM," kata Kepala Humas Polres Gowa AKP Tambunan saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (23/3).



Simak Juga 'Sederet Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Berhijab dalam Mobil':

[Gambas:Video 20detik]

(knv/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads