"Saya rasa pernyataan saya mengenai akan mencatat dan menuntut lembaga-lembaga survei yang menggiring opini bahwa Pak Jokowi unggul lebih 20 persen, bahkan sampai 28 persen, adalah bagian dari cara mengontrol lembaga-lembaga survei," kata Andre kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).
"Dan itu bukan cara-cara preman, tapi bagian dari cara mengontrol lembaga-lembaga survei untuk menjaga etika. Kalau lembaga survei meleset, tentunya harus dalam hitungan margin of error yang menurut metodologi mereka 2,5-3 persen. Tapi kan kita sering melihat eror atau melesetnya kan luar biasa," imbuh Andre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adalah anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, yang menyebut pernyataan Andre seperti orang tak paham riset dan menyebut ancam-mengancam itu seperti preman. Andre menepis anggapan tersebut.
Politikus Partai Gerindra itu lantas mengungkit survei Sudirman Said sebelum Pilgub Jateng dan hasilnya. Menurutnya, banyak prediksi lembaga survei yang tidak tepat atau terpaut jauh dengan hasil Pilgub Jateng 2018.
"Lalu mereka dikritisi karena melesetnya sangat jauh dari margin of error saya dibilang preman? Lalu lembaga-lembaga survei ini apa pertanggungjawabannya ke publik dan rakyat Indonesia? Prof Hamdi Muluk seharusnya malu dengan kejadian-kejadian ini. Bagi saya, lembaga-lembaga survei yang sengaja menggiring opini tapi erornya jauh dari margin of error-lah yang mengancam demokrasi, yang terindikasi menjadi preman bagi demokrasi. Apa pertanggungjawaban Prof Hamdi Muluk sebagai anggota Dewan Etik Persepi dengan eror yang sangat jauh ini?" bebernya.
Sebelumnya, Andre Rosiade mengatakan pihaknya akan mencatat lembaga-lembaga survei yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dengan selisih di atas 20 persen dalam hasil surveinya. BPN akan menuntut lembaga survei tersebut jika hasilnya tidak sama dalam Pilpres 2019.
"Kita catat seluruh lembaga survei yang bilang Pak Jokowi menang di atas 20 persen. Kalau nanti nggak sama di atas 20 persen, kita tuntut mereka," kata Andre Rosiade setelah menghadiri rilis survei Indo Barometer di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
"Karena menurut prediksi kami, yang insyaallah Pak Prabowo menang, tapi siapa pun yang menang akan seperti 2014, sangat tipis dan sangat ketat. Itu yang terjadi. Wartawan juga sikapi kepada lembaga survei yang suka eror," imbuhnya. (gbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini