Polda Banten Antisipasi Penyebaran Hoax di Pemilu 2019

Polda Banten Antisipasi Penyebaran Hoax di Pemilu 2019

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 22 Mar 2019 14:30 WIB
Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir. (Bahtiar/detikcom)
Serang - Polisi menyatakan penyebaran informasi bohong atau hoax jadi ancaman di Pemilu 2019 karena bisa memecah belah warga. Antisipasi hoax jadi perhatian polisi menjelang pemilihan.

"Kerawanan diakibatkan adanya berita atau semburan kebohongan atau kita kenal hoax. Itu yang dapat memecah belah, ini yang kita antisipasi," kata Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir kepada wartawan di Alun-alun Barat Kota Serang, Jumat (22/3/2019).


Selain antisipasi hoax, kerawanan jarak untuk daerah terujung jadi antisipasi kepolisian. Polisi dan TNI akan mengerahkan 9 ribu personel yang akan ditempatkan sebagai pengamanan pemilu di Banten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti kita atur penempatannya. Di daerah terujung pun terkover dengan baik," paparnya.

Polda meminta agar pemilu di Banten tidak dijadikan ajang untuk memecah belah. Bukan justru mengakibatkan rusaknya nilai kebangsaan yang selama ini sudah terjaga.

"Sehingga dalam memilih pemimpin tidak perlu ada pertikaian, keributan. Pemimpin itu juga nantinya yang akan membangun negara dan bangsa kita ini juga, jadi diperlukan suasana kondusif, kekeluargaan," ujarnya.


Dia meminta semua elemen masyarakat Banten menjaga ketertiban, keamanan, serta mendukung pemilu yang tertib dan aman. Polda akan terus mengantisipasi informasi-informasi yang dinilai berita bohong atau hoax.


Saksikan juga video 'Daftar 62 Konten Hoax Pemilu 2019 yang Teridentifikasi Kominfo':

[Gambas:Video 20detik]

(bri/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads