"Libur lebaran ketika ramadan ini bukan hanya kebijakan pendidikan, bukan. Tapi ini bagi kami adalah strategi yang lebih besar. Kami sebutnya sebagai strategi kebudayaan," ujar Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam diskusi Kedai Kopi, di Resto Ajag Ijig, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
Dahnil menyebut ada pandangan keliru soal kebudayaan yang dianggap hanya terkait budaya daerah atau adat istiadat. Padahal menurutnya jika berbicara kebudayaan bangsa, pendidikan dan kesehatan juga termasuk di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada mindset keliru ketika bicara kebudayaan, seolah dipersempit hanya sekitar tentang tari-tarian, tentang ada istiadat. Hanya itu saja, atau tentang pantun, dan sebagainya," katanya.
"Nah kami melihat misalnya bicara kebudayaan itu tentu bicara seluruh segmentasi budaya bangsa, terutama pendidikan, kesehatan dan lainnya," lanjut Dahnil.
Sebelumnya cawapres Sandiaga Uno menegaskan komitmennya meliburkan sekolah selama Ramadan. Sandiaga mengatakan kebijakan tersebut melanjutkan program yang pernah dijalankan presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Memberikan liburan di bulan Ramadan sebagai meneruskan program yang pernah dijalankan oleh Gus Dur," kata Sandiaga di panggung debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3).
Ide Sandi Hapus Ujian Nasional, Masuk Akal atau Tidak? Simak Videonya:
(eva/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini