Prabowo Melejit di Survei Kompas, BPN: Jokowi Potensial Dikalahkan

Prabowo Melejit di Survei Kompas, BPN: Jokowi Potensial Dikalahkan

Tsarina Maharani - detikNews
Rabu, 20 Mar 2019 13:39 WIB
Capres Prabowo Subianto (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Survei Litbang Kompas menyatakan Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 11,8 persen. BPN Prabowo-Sandiaga menyebut Jokowi sangat mungkin dikalahkan di Pilpres 2019.

"Dengan berbagai catatan yang mengiringi, survei Kompas menjadi bukti bahwa Jokowi-Ma'ruf masih belum aman dan potensial untuk dikalahkan. Hal ini juga kelihatannya dirasakan dan diketahui oleh Jokowi," kata juru debat BPN Saleh Daulay kepada wartawan, Rabu (20/3/2019).


Menurut analisis Saleh, undecided voters banyak menjatuhkan pilihan ke paslon nomor urut 02. Dia membandingkannya dengan survei Litbang Kompas yang dirilis pada Oktober 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibuat perbandingan dengan survei kompas di bulan Oktober, kelihatan bahwa Jokowi-Ma'ruf turun dan Prabowo-Sandi hasilnya naik. Sementara yang merahasiakan pilihannya makin sedikit. Itu artinya, mereka yang merahasiakan pilihan cenderung akan menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Sandi," ujar Saleh.


"Kalau itu yang terjadi, tentu petahana sangat tidak aman. Sebab, incumbent bila mau aman, minimal harus di atas 60 persen. Faktanya sekarang sudah di bawah 50 persen," lanjutnya.

Saleh mengatakan hasil survei Litbang Kompas ini sekaligus membantah elektabilitas capres-cawapres yang dirilis lembaga survei nasional lain. Sebab, menurut dia, Litbang Kompas merupakan lembaga survei kredibel.

"Survei Kompas ini juga sekaligus mendelegitimasi publikasi lembaga survei lain yang menyebut bahwa elektabilitas Jokowi sudah mendekati 60 persen. Jika alasannya bahwa lembaga-lembaga survei itu kredibel, pertanyaannya apakah mereka berani menyebut bahwa Litbang Kompas tidak kredibel?" tuturnya.

Anggota Juru Debat BPN Prabowo, Saleh Partaonan Daulay.Anggota Juru Debat BPN Prabowo, Saleh Partaonan Daulay. (Rachman Haryanto/detikcom)

Dia pun mengatakan hasil survei Kompas tidak mengejutkan. Alasannya, dalam survei internal BPN, Prabowo-Sandiaga sudah mengungguli Jokowi.

"Kalau di internal, hasil survei Kompas ini tidak mengejutkan. Sebab, hasil survei internal kami menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi sudah menang. Dan itu akan terus dinaikkan hari pencoblosan. Masih cukup waktu untuk meyakinkan masyarakat," tegas Saleh.


Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019, sebulan sebelum hari pencoblosan. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Survei digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.


Saksikan juga video 'Selisih Survei Jokowi-Prabowo Menipis, Sandiaga: Alhamdulillah':

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads