Korupsi Merajalela, Kemenag Harus Direvolusi Mental

Korupsi Merajalela, Kemenag Harus Direvolusi Mental

Rivki - detikNews
Rabu, 20 Mar 2019 09:25 WIB
Kantor Kementerian Agama (Foto: Dok. Kemenag)
Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) sedang disorot akhir-akhir ini karena kasus korupsi yang menyeret Ketum PPP Romahurmuziy. Kemenag bukan kali ini saja disorot kasus korupsi. Di tahun sebelumnya, kasus korupsi memang sudah merebak di kementerian ini.

Sejumlah kasus pungli hingga korupsi pernah ramai di kementerian ini. Sebelumnya, pernah ramai kasus pungli yang dilakukan oleh oknum penghulu hingga OTT pegawai Kemenag di NTB terkait dana rehab masjid pascagempa.

Pakar hukum UII, Muzakir, mengatakan, untuk mengatasi korupsi yang sudah mengakar di Kemenag, diperlukan penanganan ekstra. Selain itu, Kemenag butuh revolusi mental di pegawainya supaya korupsi bisa terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau dilihat sudah seperti ini memang harus direvolusi mental Kemenag ini. Terutama SDM nya," ucap Muzakir saat diwawancara detikcom, Rabu (20/3/2019).

Muzakir menambahkan, SDM Kemenag saat yang mayoritas lulus IAIN belum siap menghadapi birokrasi. Dia menjelaskan, sebaiknya Kemenag merekrut SDM dari luar yang siap untuk melakukan pengawasan birokrasi.

"Kemenag ini kan sumbernya dari dulu bukan orang dari manajemen birokrasi atau manajemen terkait penyelenggaraan negara. Harus dicari orang yang dari luar kementerian untuk membangun birokrasi yang baik," ucapnya.


Muzakir mencontohkan ada beberapa kementerian yang sudah menerapkan hal seperti itu. Misalnya, Kemenkumham yang salah seorang dirjen-nya berasal dari kepolisian. Menurutnya, hal-hal seperti itu bisa diterapkan di Kemenag.

"Jadi urusan karier di Kemenag jangan dari bawah naik ke atas. Bisa juga diambil dari samping dari kementerian atau bisa dari kejaksaan supaya SDM-nya benar," pungkasnya. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads