"Kalau sekian kilo, sekian Rupiah, belum bicara itu karena data yang diberikan MRT belum sampai ke DPRD. jadi katakanlah Rp 1.000/km katakanlah, apakah sudah mahal atau tidak? Kita belum sampai ke situ. Karena untuk mengatakan mahal atau tidak oleh warga Jakarta, kita harus paham terhadap rencana atau kajian dari MRT berkaitan rencana tarif itu," ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, saat diwawancara detikcom, Rabu (20/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita ingin menyedot supaya warga DKI tertarik dengan transportasi massal maka tarifnya harus terjangkau. Bagaimana supaya terjangkau? tangan Pemda harus masuk ke situ. Tangannya bagaimana? bisa melalui subsidi yang akan kita berikan. Itu prinsip yang kita sampaikan ke pemprov," ungkapnya.
Namun Gembong mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan berapa besaran angka untuk tarif MRT meski komisi B DPRD DKI sudah mengusulkan sebaiknya digratiskan.
"Ya makanya saya belum bisa masuk ke sana cuma dari klausul kita dari PDIP, kita ingin mendorong bahwa ini adalah stimulus oleh Pemprov DKI Jakarta dalam rangka menyedot animo masyarakat beralih ke transportasi massal," ujar Gembong.
Saksikan juga video 'Kepo Nih, Berapa Sih Tarif MRT yang Diinginkan Warga Jakarta?':
(rvk/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini