Jika tarif 1.000/km itu disetujui, ada kemungkinan tarif paling mahal MRT dari stasiun awal ke stasiun akhir Rp 15.000. Sebagaimana diketahui, MRT fase 1 memiliki jarak sekitar 15 km.
"Bagi saya, angka Rp 15 ribu berat dan tidak memiliki kompetitif dengan yang lain seperti TransJakarta atau Commuter Line," ucap anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (19/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anies: MRT akan Beroperasi 1 April |
Alvin mengatakan pembangunan MRT untuk mengurangi kepadatan di jalan raya sehingga, menurutnya, MRT seharusnya menjadi moda yang mampu menarik warga salah satunya dengan tarifnya yang tak boleh timpang jauh dengan angkutan umum lainnya.
"MRT itu pertama agar masyarakat pindah dari mobil pribadi ke transportasi massal. Lalu tarifnya juga harusnya tak boleh beda jauh dengan transportasi lain seperti TransJakarta, bus kota, dan sebagainya. Jadi itu harus kompetitif, kalau tarifnya jauh pengguna jasa tidak akan pindah," ungkapnya.
Dia menambahkan, sebaiknya MRT Jakarta jangan mengurangi kesalahan Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, kereta bandara saat ini sepi karena tarifnya cukup tinggi.
"Prinsipnya untuk public service, moda transportasi massa jangan pakai pendekatan bisnis. Pembangunan MRT untuk mengurangi moda transportasi pribadi ke umum," tegasnya.
Saksikan juga video 'Kepo Nih, Berapa Sih Tarif MRT yang Diinginkan Warga Jakarta?':
(rvk/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini