"Tidak ada jebakan jabatan politik karena Gus Rommy sebagai ketua umum harus menanggung biaya politik tinggi di PPP," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani saat dimintai tanggapan, Senin (18/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah yang menyangkut Gus Rommy tidak terkait dengan kebijakan atau keputusan partai untuk cari dana yang besar sehingga bisa tampil wah," sebut Arsul yang juga menjabat sebagai Sekjen PPP.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, BPN Prabowo-Sandiaga menanggapi pernyataan Rommy yang merasa dijebak terkait kasusnya. BPN menyebut Rommy dijebak jabatan politik.
Baca juga: Jejak Romahurmuziy di Sana-sini |
"Saya percaya Mas Rommy dijebak. Saya percaya Mas Rommy memang dijebak oleh jabatan politiknya, oleh tanggung jawabnya untuk membiayai kegiatan politiknya. Jadi Mas Rommy emang dijebak, dijebak kepentingan politik, biaya politik tinggi, saya yakin Mas Rommy akan banyak belajar dalam proses ini," kata koordinator jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/3).
Dalam kasus ini, Rommy ditetapkan sebagai tersangka suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kemenag. Diduga Rommy menerima duit total Rp 300 juta untuk membantu meloloskan kelulusan hasil seleksi.
Saat setelah keluar dari pemeriksaan KPK, Rommy mengaku dijebak terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK. Tak hanya itu, Rommy juga memberikan kertas berisi tulisan pernyataannya.
"Saya merasa dijebak, tapi detail ada di sini (tulisan kertas)," kata Rommy saat keluar dari gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Sabtu (16/3).
Saksikan juga video 'Rommy Terciduk KPK, BPN Prabowo: Bukti Cost Politik Mahal!':
(ibh/dkp)