Satire BPN Prabowo untuk Rommy yang Ngaku Dijebak

Round-Up

Satire BPN Prabowo untuk Rommy yang Ngaku Dijebak

Tim detikcom - detikNews
Senin, 18 Mar 2019 21:00 WIB
Romahurmuziy alias Rommy ditahan KPK (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Habis sudah jabatan Romahurmuziy setelah resmi menyandang status sebagai tersangka di KPK. Rommy--panggilan karibnya--merasa telah dijebak, yang diamini oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang notabene berbeda kiblat politik dengan Rommy.

Rommy sebelumnya dijerat KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat, 15 Maret 2019, saat menjabat Ketua Umum PPP. Politikus itu juga merupakan pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK menduga Rommy menerima Rp 300 juta untuk membantu meloloskan kelulusan hasil seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag). Duit itu diduga didapat dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.

KPK tidak menutup mata bila sebenarnya secara kewenangan Rommy tidak memilikinya untuk urusan di Kemenag itu. Rommy pun diduga melakukan perbuatan haram itu dengan aktor lain di Kemenag, tapi siapa?


"Karena kita tahu persis bahwa Saudara RMY (Romahurmuziy) tidak punya kewenangan untuk mengurus jabatan tertentu. Oleh karena itu, tidak mungkin dikerjakan sendiri. Tapi itu merupakan materi klarifikasi dan penyelidikan beberapa hari ini, kan kejadian baru kemarin," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Sabtu (16/3/2019).

Namun, dari semua tuduhan KPK kepadanya, Rommy merasa dijebak. Dia menyebut apa yang terjadi padanya adalah risiko sebagai pemimpin.

"Saya merasa dijebak, tapi detail ada di sini (tulisan kertas)," kata Rommy saat hendak ditahan.

"Saya merasa dijebak, risiko sebagai pemimpin yang memperjuangkan nasionalisme, moderat, dan religius. Nasionalisme religius yang moderat," imbuhnya.




Atas hal itu, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak turut berkomentar. Apa kata Dahnil?

"Saya percaya Mas Rommy dijebak. Saya percaya Mas Rommy memang dijebak oleh jabatan politiknya, oleh tanggung jawabnya untuk membiayai kegiatan politiknya," kata Dahnil pada Senin (18/3/2019).

"Jadi Mas Rommy memang dijebak, dijebak kepentingan politik, biaya politik tinggi. Saya yakin Mas Rommy akan banyak belajar dalam proses ini," imbuhnya. (dhn/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads