Salah seorang penumpang KRL, Sri, mendukung penuh program 'Senin Diongkosin'. Namun, ia berharap program tersebut tak ada kaitannya dengan unsur-unsur politik.
"Ya bagus sih, itu membantu juga asal jangan ada unsur politik aja. Saya nggak suka kalau ada unsur politik," ujar Sri di Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Kota Bekasi, Senin (18/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dasarnya apa? Kita kan jadi berdesak-desakan (di kereta) ya sama aja. Jangan limpahkan di sana (kemacetan di jalan), ke sini (kereta) karena dampak di sana hampir sama dengan di sini. (Kereta) pasti penuh. Menyelesaikan masalah, tanpa masalah dong," ujar Danang.
![]() |
Baca juga: Kaca Jendela KRL Pecah Dilempar OTK |
Danang pesimis program PT KCI dan PT Jasa Marga ini tidak menyelesaikan masalah kemacetan di Bekasi. "Aku rasa itu tidak menyelesaikan masalah," ujar Danang.
Dalam keterangannya, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengatakan program Senin Diongkosin untuk KRL ini berlaku setiap hari Senin pada jam padat yaitu pada pukul 05.00-09.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB. Program ini berlaku mulai 18 Maret 2019 hingga akhir April.
Heru juga menjelaskan, sistem pemberian cashback Rp 10 ribu ini relatif mudah. Program ini hanya berlaku untuk pengguna KRL yang menggunakan Kartu Multi Trip (KMT).
"Pengguna KRL harus melakukan top upsaldo KMT di loket stasiun minimal Rp 20 ribu untuk mendapatkan bonus saldo Rp 10 ribu. Setiap hari Senin, program ini hanya berlaku untuk satu nomor KMT di salah satu dari ketiga stasiun dimana program Senin Diongkosin berlaku," jelas Heru. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini