"Kedua-duanya belum berhasil mempersuasi apa yang disebut dengan swing voters," ujar Yunarto kepada detikcom, Minggu (17/3/2019).
Yunarto Ma'ruf dan Sandi masih sama-sama imbang di sesi kedua debat Cawapres. Yunarto menilai Sandi mengeluarkan senjata andalannya di sesi kedua dengan menyinggung isu BPJS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Yunarto menilai Ma'ruf memiliki inovasi baru saat mengungkapkan rencana membentuk Badan Riset Nasional jika terpilih nanti. Dia pun menilai Sandi telah salah menyebut pembentukan Badan Riset Nasional sebagai inefisiensi.
"Adalah salah kalau Sandi mengatakan ada infisiensi, tujuannya (Badan Riset Nasional) itu memang efisiensi, sehingga itu tidak lagi menjadi hanya bagian dari sebagian anggaran yang dimiliki oleh kementerian secara sektoral, tapi kemudian menjadi betul-betul sebuah dana yang hanya dipusatkan di satu lembaga, itu efisiensi, itu efektivitas, dan itu inovasi," ucapnya.
Dikatakan Yunarto, pada sesi kedua debat cawapres, baik Ma'ruf maupun Sandi hanya mampu menguatkan konstituennya masing-masing.
"Jadi menurut saya bisa dikatakn masing-masing punya keunggulan tersendiri dan masuk ke dunianya masing-masing, tidak terjadi perdebatan, mereka berbicara ke konstituennya masing-masing, bisa dikatakan mereka berhasil memperkuat keyakinan dari pemilihnya masing-masing," tuturnya.
Video: Ma'ruf Amin Pamer Kartu Pra Kerja di Debat Cawapres
(nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini