Survei digelar pada 24 Februari-5 Maret 2019 atau sebelum peristiwa tertangkapnya eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) oleh KPK pada 15 Maret. Sampel dalam survei sebanyak 2.820 responden dengan response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2.479 responden. Margin of error survei sebesar +/- 2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Survei ini dipublikasikan pada hari Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jokowi-Ma'ruf: 57,6%
2. Prabowo-Sandiaga: 31,8%
3. Tidak tahu/rahasia: 10,6%
Survei SMRC juga menunjukkan tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang naik sejak Januari 2019 (dari 54,8%) dan Prabowo-Sandiaga yang menurun (dari 34,1). SMRC menyebut, Prabowo tidak pernah unggul atas Jokowi sejak Pilpres 2014.
"Sejak kekalahan di Pilpres 2014, Prabowo tidak pernah unggul terhadap Jokowi. Demikian juga sejak pasangan ditetapkan. Gapnya 20% atau lebih. Bila tidak ada peristiwa luar biasa, kecenderungan tersebut kecil kemungkinannya untuk berbalik," ujar Peneliti SMRC Sirojudin Abbas.
Tonton juga video Rommy Di-OTT, Suara Internal PPP Bisa Berlabuh ke Prabowo:
(dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini