Gerindra: PPP Pasti Kena Dampak Elektoral Bak Tsunami

Gerindra: PPP Pasti Kena Dampak Elektoral Bak Tsunami

Zunita Putri - detikNews
Minggu, 17 Mar 2019 10:33 WIB
Gerindra (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Setelah Romahurmuziy (Rommy) ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, PPP menunjuk Ketua Majelis Pertimbangan PPP Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketum. Partai Gerindra menilai penunjukan Plt Ketum PPP untuk menyelamatkan PPP dari tsunami elektoral.

"Saya rasa kami sesama parpol sudah menilai tepat apa yang dilakukan PPP untuk menunjuk kadernya menjadi plt ketum, apalagi dari info Gus Rommy juga sudah kirimkan surat pengunduran diri, dan yang saya rasa sesama partai politik, yang dilakukan PPP itu untuk menyelamatkan partai dari efek elektoral dan juga mencegah demoralisasi kader PPP dengan kejadian ini. Tentu ini langkah yang tepat yang dilakukan oleh PPP untuk menyelamatkan bahtera partainya dengan segera mengganti Gus Rommy dan angkat plt ketum," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Sabtu (16/3/2019).


Meski begitu, Andre menilai penunjukan Suharso itu hanya untuk menyelamatkan PPP dari tsunami elektoral yang diperoleh dari kasus korupsi Rommy. Sebab, dia menilai suara PPP sudah merosot sejak kasus Suryadharma Ali yang juga tersandung korupsi saat menjabat Ketum PPP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bicara kasus Rommy ini tentu mau bantah atau nggak ini pasti dampak elektoral pada PPP. Saya rasa dengan penunjukan plt ketum ini, menyelamatkan PPP dari tsunami elektoral, karena ketum-nya menjelang pemilu kena OTT KPK," katanya.


Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menjelaskan kasus Rommy tak akan berdampak buruk terhadap elektabilitas Jokowi ataupun PPP. "Bahkan terhadap PPP pun kami insyaallah akan bisa memperbaikinya di sisa waktu dengan cara kerja lapangan," kata Arsul.

Rommy dicopot dari posisi Ketum PPP setelah ditetapkan KPK sebagai tersangka. Romahurmuziy diduga meloloskan pendaftar seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kemenag, yakni Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin. KPK menyebut Muafaq diduga memberi duit Rp 50 juta pada Jumat (15/3) ke Rommy terkait posisi kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Sedangkan Haris diduga menyetor duit Rp 250 juta kepada Rommy diduga terkait posisi Kakanwil Kemenag Jatim pada 6 Februari 2019.



Tonton juga video Plt Ketum PPP Minta Kader Bangkit dari Cobaan Mahadahsyat:

[Gambas:Video 20detik]

(zap/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads