Juru bicara PT PLN WP2B Septian Pujianto mengatakan pihaknya sengaja memadamkan listrik di sekitar lokasi banjir bandang karena dapat berbahaya bagi keselamatan warga. Belum diketahui sampai kapan listrik itu akan dipadamkan.
"Kami belum menelusuri kerusakan jaringan listrik yang paling parah terjadi di lokasi mana karena hingga kini masih dipadamkan," kata Septian, yang dikutip dari Antara, Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang listrik belum menyala sehingga kami hendak membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah belum bisa," katanya.
Banjir terjadi sejak hujan mengguyur Kabupaten Jayapura dan sekitarnya pada Sabtu (16/2) sore hingga pukul 23.30 WIT. Banjir merendam perumahan warga di Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, dan Sentani Kota, Kampung Yahim, dan Kehiran.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Papua, korban meninggal sudah mencapai 42 orang, 10 luka ringan, dan 21 luka berat. Ratusan warga mengungsi karena tempat tinggalnya hancur diterjang banjir. (rvk/asp)