Anggota DPR Minta Senator Australia yang Salahkan Muslim Dilarang Masuk ke RI

Anggota DPR Minta Senator Australia yang Salahkan Muslim Dilarang Masuk ke RI

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 17 Mar 2019 09:49 WIB
Foto: Dok. Charles Honoris
Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris mengecam keras pernyataan senator kontroversial Australia, Fraser Anning, yang menyalahkan Muslim mengenai aksi teror di dua masjid di New Zealand. Menurutnya, pernyataan itu tak pantas keluar dari mulut seorang senator.

"Pernyataan Fraser Anning menunjukkan ketidakpahaman dan kesalahan persepsi yang akut terhadap Islam dan Umat Islam. Pernyataan semacam itu hanya bisa keluar dari seorang tokoh politik yang miskin 'wisdom' (deficit of wisdom)," ujar Charles dalam keterangannya, Minggu (17/3/2019).

"Pernyataan tersebut melukai perasaan Umat Islam dan Non-Muslim dan tidak berkontribusi apapun terhadap upaya kita membangun perdamaian dan saling pengertian antar umat beragama," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk itu, Charles meminta pemerintah untuk melarang Anning masuk ke Indonesia. Dia enggan cara berpikir senator Australia itu menular di Indonesia.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai dan dibangun di atas pondasi saling pengertian antar agama dan kepercayaan yang berbeda. Karena itu, atas nama seluruh bangsa Indonesia yang mencintai perdamaian, saya meminta Pemerintah Indonesia melarang Fraser Anning untuk memasuki wilayah Indonesia untuk alasan apapun, agar tidak menularkan cara pandang yang dapat memecah belah umat beragama tersebut," tutur Charles.

Politikus PDIP itu mengatakan tidak perusakan, kekerasan maupun dan penodaan terhadap tempat ibadah maupun umat beragama adalah tindakan yang keji. Menurut Charles, tidak ada satu pun agama yang membenarkan tindakan keji dan brutal itu.

"Tidak ada agama yang membenarkan kekerasan terhadap orang-orang sipil yang tidak berdosa. Sebaliknya, tempat ibadah adalah tempat di mana kita menumbuhkan dan merawat perdamaian dan kedamaian," katanya.

Di sisi lain, Charles mengapresiasi gerak cepat pemerintah Selandia Baru dalam menangani penembakan brutal yang menewaskan puluhan orang itu. Dia pun turut mendoakan agar keluarga korban diberi ketabahan dan korban diberi kesembuhan.

"Dan saya berharap siapapun pelakunya agar diproses secara hukum dan diganjar dengan hukuman yang seberat-beratnya sebagai pelaku kejahatan serius dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar Charles.

"Kepada seluruh umat beragama, demi kemanusiaan, mari kita jadikan ektrimisme dan kekerasan sebagai musuh bersama," imbuh dia.


Sebelumnya, korban tewas dalam penembakan brutal di dua masjid di Christchurch, New Zealand bertambah menjadi 50 orang. Kepolisian Selandia Baru menyebut penembakan brutal itu 'direncanakan sangat matang'.

Anning yang merupakan senator kontroversial di Australia lantas berkomentar lewat serangkaian cuitan di Twitter. "Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigrasi Muslim dan kekerasan?" demikian salah satu cuitannya.

"Penyebab pertumpahan darah sesungguhnya di jalanan Selandia Baru hari ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum Muslim fanatik untuk bermigrasi ke Selandia Baru," tulisnya seperti dilansir media Telegraph.

"Penembakan hari ini di Christchurch menyoroti ketakutan yang berkembang dalam komunitas kita baik di Australia maupun Selandia baru atas meningkatnya keberadaan Muslim," tulisnya dalam cuitan lain. (mae/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads