"Kami turut berduka cita dengan apa yang menimpa saudara-saudara muslim di dua masjid yang ada di Christchurch. Sungguh ini adalah tragedi kemanusiaan besar. Insyaallah kami akan berikhtiar semaksimal mungkin untuk membantu keluarga terdampak insiden penembakan brutal ini," kata Lukman dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3/2019).
Saat ini, lanjutnya, ACT tengah berupaya menjangkau para keluarga yang turut menjadi korban penembakan massal di dua masjid tersebut. "Insyaallah kami juga akan menyalurkan bantuan bagi keluarga terdampak insiden penembakan itu," lanjut Lukman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi pun melaporkan ada 6 orang WNI yang berada dalam masjid ketika serangan terjadi. Sebanyak 2 warga Indonesia mengalami luka tembak dalam aksi penembakan di kedua masjid tersebut.
"Terdapat dua WNI, ayah dan anak, yang terkena tembak di masjid. Kondisi ayah saat ini di ICU dan anak dirawat di ruang biasa di rumah sakit yang sama, yaitu Christchurch Public Hospital. KBRI Wellington terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, kelompok WNI, dan rumah sakit di Christchurch," sebut juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.
"Indonesia sangat mengutuk tindakan penembakan ini, khususnya di tempat ibadah saat sedang dilakukan salat Jumat," pungkasnya.
(mul/mpr)