Bersama tokoh warga setempat, Ma'ruf lebih dulu berziarah ke makam Sultan Ageng. Sultan ini merupakan sultan ke-6 dan salah satu pahlawan nasional karena perjuangannya melawan Belanda.
"Kita memang ingin 'menghidupkan' Sultan Ageng yang telah berjuang yang mengorbankan jiwa membebaskan bangsa dari penjajahan," kata Ma'ruf Amin di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (14/3/2019).
Ma'ruf mengatakan, dirinya bersama tokoh setempat membangun tradisi haul Sultan Ageng Tirtayasa. Ini dimulai sejak 1993 untuk mengenang perjuangannya sebagai pejuang Banten.
"Kita ingin semangat kepahlawanan perjuangan yang ada di Sultan diwarisi masyarakat Banten. Jadi wong (orang) Banten jangan cengeng. Semangat, mari kita berjuang," paparnya.
![]() |
Dari perjuangan Sultan Ageng, sambung Ma'ruf, lahir inspirasi perjuangan dari Banten. Ada peristiwa perjuangan Geger Cilegon dan perjuangan Ahmad Chotib.
Perjuangan mereka, dalam konteks masa kini, kata Ma'ruf, harus diisi dengan cara mempertahankan kesatuan Indonesia.
"Sekarang bagaimana menjaga NKRI supaya tidak dirusak orang, jangan dikotori NKRI Ini. Jangan sampai dinodai, sudah hasil kesepakatan, makanya harus kira jaga, kira bangun," katanya. (bri/fdn)