Peristiwa ini berawal saat pihak sekolah mengadakan mediasi antara guru atas nama Harlawan Akhlak dan orang tua murid bernama Amran. Mediasi digelar karena adanya dugaan kekerasan yang dilakukan Harlawan kepada murid. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/3) seusai upacara bendera. Herlawan diduga menegur sang murid yang dianggap berpakaian tidak rapi tapi si murid diduga mengolok guru. Herlawan lantas diduga memukul pundak murid.
Namun belum juga upaya mediasi berjalan lama, pelaku langsung menghajar korban, yang saat itu duduk di antara kepala sekolah dan tokoh masyarakat. Kondisi ini membuat korban tersungkur hingga mengakibatkan kepalanya membentur lantai dan mengalami luka lebam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi telah memeriksa pelaku. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sakit hati kepada korban lantaran anaknya dipukul.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku menganiaya korban lantaran merasa sakit hati setelah mendapat kabar bahwa anaknya dipukul oleh korban," sambung Syamsuriansyah. (gbr/tor)











































