"Yang paling penting sekarang yang kita peroleh dalam 2 tahun terakhir adalah efisiensi yang dilakukan pemda, terutama di tingkat satu dan tingkat dua sangat melakukan efisiensi yang masif. Efisiensi di sektor program dan kegiatan-kegiatan jadi banyak program di daerah itu hampir mirip sama, ada yang dobel-dobel, kegiatannya juga itu dipangkas sedemikian rupa berkas kesadaran dan asistensi dari kita KemenPAN dan tim itu berimplikasi kepada efisiensi penggunaan anggaran. Membaik sekali, serapannya bagus, (serapan) tapi bukan tolak ukur, efisiensinya," ujar Syafruddin.
Hal ini disampaikan Syafruddin di sela International Reform Symposium and Regional Workshop 2019 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (14/3/2019). "Serapan sesuai dengan program kegiatan serapannya bagaimana, bukan itu, bisa saja serapannya bagus karena programnya banyak tapi ini diefektifkan programnya. Itu dalam 2 tahun bisa Rp 110 triliun yang dihemat oleh Pemda, saya nggak bicara pemerintah pusat, saya bicara pemerintah daerah yang paling banyak mendapatkan limpahan," sambung Syafruddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antara lain itu Jateng satu tahun kegiatannya 4 ribu lebih dan programnya, itu dia efisiensikan hanya 880, itu Rp 1,2 t sendiri. Itu dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat membangun infrastruktur, macam-macam, sekolah, apalah. Itu yang paling nyata sekarang, mudah-mudahan tahun 2019 bisa meningkat lagi," tuturnya.
Dia menambahkan salah satu program yang dinilai sukses yaitu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) bakal dibagikan kepada para peserta simposium. Syafruddin menyebut program itu banyak diapresiasi dan rencananya bakal diadopsi oleh negara lainnya.
"Kita sistem SAKIP kita dan itu diakui dunia. Ini nanti kita bisa dengar beberapa profesor dari Australia, dan New Zealand beberapa akan memberikan apresiasinya, bahkan akan diadopsi bagian dari konsultasi dia kepada negara-negara yang dia konsultani," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Wakapolri ini. (ams/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini