Saat detikcom mengunjungi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Minggu (18/2/2019), siang hari, tetabuhan bertalu-talu terdengar dari luar pagar. Anak-anak berseragam SMP hingga ibu-ibu berlatih rebana.
Nama 'RPTRA Tanjung Elang Berseri' masih terpampang, sama seperti saat diresmikan. Hanya saja cat sudah tak secemerlang dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ampiteater kecil, 11 ibu-ibu sedang dilatih memainkan rebana. Di lantai semen lapangan futsal, 10 anak juga berlatih alat musik serupa. Ada sejumlah pengunjung yang sekadar duduk-duduk santai. Tak ada di antara mereka yang merokok, tempat ini memang tak membolehkan pengunjungnya untuk merokok, tak ada pula yang berdagang.
![]() |
Namun besi-besi di pelbagai perlengkapan RPTRA nampak tak prima lagi. Pegangan tangan untuk lintasan refleksi kaki sudah berkarat. Kursi ayunan untuk anak-anak juga tak bisa digunakan lagi karena rusak. Jungkat-jungkit sudah bengkok dan berkarat. Catnya mengelupas.
Di satu gazebo, atapnya hilang. Maklum, angin di pulau ini kadang memang besar. Udara dan kelembaban laut membuat besi-besi mudah berkarat. Taman-taman juga tak serapi dulu. Lantai futsal menampakkan kerusakan berupa lubang dan retakan di sana-sini.
Sekretaris Kelurahan Pulau Panggang, Sopiah, mengatakan aktivitas perawatan RPTRA masih berjalan. Namun kondisi angin laut dengan kadar garam tinggi terlalu ganas untuk besi-besi ayunan di taman itu.
![]() |
"Perawatan masih berjalan, tapi kerusakan sudah banyak terutama kondisi perahu sekretariat (bangunan berbentuk perahu di RPTRA) sudah pada keropos-keropos, termasuk mainan. Ya namanya juga (udara) air laut, (bikin) berkarat," kata Sopiah.
Dia mengatakan, belum ada rehabilitasi untuk RPTRA tahun ini, karena rehabilitasi tahun ini difokuskan untuk Balai Warga "Belum ada renovasi dari 2016 di RPTRA Pulau Pramuka," kata Sopiah.
![]() |
Kondisi berbeda terpantau di RPTRA Tanjong Timor Pulau Panggang, pulau yang tak jauh dari Pulau Pramuka. Di sini besi-besi permainan anak masih terlihat baik. Cat warna-warni di sarana permainan dan plakat-plakat masih cerah.
Anak-anak bermain dengan ceria di RPTRA yang terletak di pinggir laut belakang fasilitas pengolahan air laut menjadi air tawar ini. RPTRA ini dilengkapi balai dan lintasan refleksi kaki.
"Kalau yang di Pulau Panggang kan baru (RPTRA-nya)," kata Sopiah.
![]() |
Saat Kapal Bahtera Seva I BRI mengunjungi Pulau Kelapa, jaraknya sekitar sejam dari Pulau Panggang, detikcom mengunjungi RPTRA Nyiur Melambai. Kondisi RPTRA ini masih baik. RPTRA ini diresmikan Djarot Saiful Hidayat pada 10 Oktober 2017, saat itu dia menjabat Gubernur DKI.
Anak-anak bermain futsal sambil tertawa lepas. Di sisi lain, ada seorang ibu yang mengawasi putrinya bermain jungkat-jungkit. Mereka juga bisa berfoto dengan bingkai tiruan media sosial Instagram bertuliskan, "Seneng deh bermain di RPTRA Nyiur Melambai, karena RPTRA is the best place to (for -red) education."
![]() |
Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva.
(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini